tag:blogger.com,1999:blog-58352999287362313982024-03-13T08:24:13.417-07:00Komunitas Islam Sejatiamirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.comBlogger36125tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-33245110329200735052012-04-04T20:26:00.001-07:002012-04-04T20:27:11.756-07:00Doa Masuk dan Keluar Kamar Kecil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="img-content"><span style="font-size: x-small;"><b>A. Doa masuk kamar kecil(toilet)</b></span></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: medium;">اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ</span></b></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: x-small;"><i>Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi</i></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Atau:</span></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: medium;">بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ</span></b></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><b><i>Bismillaahi Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi</i></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Artinya: Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.</span></div><div style="text-align: justify;"><b>* * * * *</b></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Doa pertama didasarkan pada hadits Anas bin Malik <i>radliyallah 'anhu</i>, beliau berkata:</span></div><div style="text-align: right;"><b><span style="font-size: small;">كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<i>Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk ke kamar kecil berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.</i>” (Muttafaq 'alaih)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sedangkan doa ke dua di samping hadits Anas di atas juga didasarkan pada hadits Ali bin Abi Thalib <i>radliyallah 'anhu</i>, bahwa Nabi <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> bersabda: "Penghalang pandangan jin terhadap aurat manusia adalah apabila dia masuk ke kamar kecil ia mengucapkan Bismillah." (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shaghir no. 3611)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Kapan dibacanya?</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Maksud apabila masuk ke kamar kecil dalam kedua riwayat di atas adalah sebelum masuk ke kamar kecil, bukan ketika sudah berada di dalamnya. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari dalam <i>al-Adab al-Mufrad </i>dari hadits Anas, beliau berkata:</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-size: small;">كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الْخَلَاءَ قال : اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث </span></b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<i>Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila hendak masuk ke kamar kecil beliau membaca: <b>Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi.</b></i>"</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Lajnah Daimah dalam fatawanya, no. 1607, mengatakan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"Di antara adab Islam, seseorang berdzikir kepada Tuhannya ketika hendak masuk ke kamar kecil atau kamar mandi. Yaitu dengan membaca sebelum masuk: <b><i>Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi</i></b>. Dan hendaknya tidak menyebut nama Allah setelah masuk di dalamnya, tapi harus diam dari menyebut nama Allah ketika sudah masuk." </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sementara apabila di tempat yang terbuka yang tidak dikhususkan untuk buang hajat, seperti padang pasir dan hutan, maka doa ini dibaca tatkala hendak ditunaikannya hajat seperti ketika seseorang menyingkap pakaiannya. (Syarh Shahih Muslim: 2/92. Subul al Salam: 1/222 dari Maktabah Syamilah).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hal ini merupakan pendapat jumhur ulama dan mereka mengatakan kalau seseorang lupa membaca doa ini maka ia membacanya dalam hati. (Fathul Bari, 1/307).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Cara membacanya</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Doa ketika akan masuk ke kamar kecil dibaca dengan keras (sampai terdengar suaranya oleh orang lain). Hal ini didasarkan pada dzahir hadits Anas bin Malik di atas. (Fiqih Sunnah, bab Qadlaul Haajah: 1/33)<br />
Imam al Shan'ani berkata: dan dzahir hadits Anas, bahwa Nabi <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> mengeraskan dzikir ini, maka begusnya membacanya dengan keras." (Subulus Salam: 1/222)</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Kenapa harus berdoa dengan doa di atas?</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Karena WC dan semisalnya merupakan tempat kotor yang dihuni oleh syetan maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar ia tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut. (Asy Syarhul Mumti‘, 1/83)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
<b>------------</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>B. Doa keluar dari Toilet</b></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;">غُفْرَانَكَ</span></div><div style="text-align: center;"><b><span style="font-size: x-small;"><i>Ghufraanaka</i></span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Artinya: Aku mohon ampunan-Mu, Ya Allah.</span></div><div style="text-align: justify;"><b>* * * * * *</b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Doa ini didasarkan pada hadits Aisyah <i>radliyallah 'anha</i>,</span></div><div style="text-align: right;"><b><span style="font-size: small;">كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَرَجَ مِنْ الْخَلَاءِ قَالَ غُفْرَانَكَ</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<i>Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila sudah keluar dari kamar kecil beliau membaca: Ghufraanaka.</i>" (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwa, no. 52)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hadits Aisyah <i>radliyallah 'anha</i> di atas adalah riwayat yang paling shahih yang menerangkan masalah ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Hatim. (Lihat Fiqih Sunnah: ; dan Subulus Salam: 1/254). </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ada dua lagi riwayat yang menerangkan tentang masalah ini, namun status keduanya dhaif. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b><i>Pertama</i></b>, hadits Anas bin Malik, berkata: "Adalah Nabi <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> ketika keluar dari kamar kecil, beliau membaca: </span></div><div style="text-align: right;"><b><span style="font-size: small;">اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الْأَذَى وَعَافَانِي</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<i>Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku dan yang telah memaafkanku.</i>" (HR. Ibnu Majah. Didhaifkan oleh Syekh al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah: 1/373; didhaifkan juga dalam al Misykah no. 374 dan al Irwa' no. 53)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b><i>Kedua</i></b>, hadits ibnu Umar, bahwa Nabi <i>shallallahu 'alaihi wasallam </i>membaca: </span></div><div style="text-align: right;"><b><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذَاقَنِي لَذَّتَهُ وَأَبْقَى فِي قُوَّتَهُ وَأَذْهَبَ عَنِّي أَذَاهُ</span> </span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<i>Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kenikmatan kepadaku, yang masih memberikan kekuatan pada diriku, dan yang telah menghilangkan kotoran dari diriku.</i>" (HR. Ibnus Sunni. Didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif al-Jami' al Shaghir, no. 4388)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Imam al Shan'ani dalam Subulus Salam menyatakan seluruh sanadnya lemah. (1/254)</span></div><div style="text-align: justify;"><b><span style="font-size: x-small;">Kapan membacanya?</span></b></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Membaca doa di atas ketika sudah keluar dari kamar kecil (toilet). (Subulus Salam: 1/253)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sayyid Sabiq dalam <i>Fiqhus Sunnah</i>-nya mengatakan: "apabila keluar hendaknya mendahulukan kaki kanan, kemudian membaca: Ghufraanaka. (1/37)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b>Kenapa beristighfar?</b></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Nabi <i>shallallahu 'alaihi wasallam</i> beristighfar ketika keluar dari kamar kecil mengandung beberapa makna: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><b><i>Pertama</i></b>, karena beliau tidak berdzikir kepada Allah sewaktu buang air. Padahal beliau senantiasa berdzikir kepada Allah setiap saatnya. Beliau menganggap bahwa meninggalkan dzikir pada waktu itu adalah kesalahan dan merasa berdosa, karenanya beliau bersegera istighfar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><i><b>Kedua</b></i>, maknanya adalah beliau bertaubat dari kelemahannya dalam menyukuri nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Allah telah memberinya makan, lalu memudahkan beliau mencernanya, lalu memudahkan kotoran keluar darinya. Karenanya beliau merasa syukur beliau masih sangat sedikit dibandingkan nikmat ini, makanya beliau segera beristighfar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kemudian Imam al Shan'ani menyimpulkan, boleh jadi istighfarnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari kedua-duanya. <i>Wallahu a'lam</i>.</span></div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-80482405015819032062012-03-14T22:03:00.002-07:002012-03-14T22:03:40.896-07:00Apa Ahlussunnah Waljamaah itu?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: -18pt;"><span dir="LTR"><b><i><span style="color: #663300; font-family: Calisto MT; font-size: 11pt; line-height: 110%;">Apa yang dimaksud dengan akidah Ahlus Sunnah Waljamaah dan siapakah golongan Ahlus Sunnah Waljamaah ?</span></i></b></span></div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"> <span style="color: #663300; font-family: Calisto MT; font-size: 11pt; line-height: 110%;"> Akidah Ahlus Sunnah Waljamaah adalah akidah yang diyakini oleh Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabatnya, yang saat itu dikenal dengan akidah Islamiyah.</span></div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"> <span style="color: #663300; font-family: Calisto MT; font-size: 11pt; line-height: 110%;"> Sedang golongan Ahlus Sunnah Waljamaah adalah golongan yang berpegang dengan apa-apa yang diyakini dan dikerjakan oleh Rasulullah SAW bersama sahabat-sahabatnya.</span></div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"> <span style="color: #663300; font-family: Calisto MT; font-size: 11pt; line-height: 110%;"> Dasar mereka adalah sabda Rasulullah SAW yang berbunyi :</span></div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" dir="rtl" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"> <span style="color: #663300; font-size: medium;">الفرقة الناجية : هى ما انا عليه واصحابى</span></div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" dir="rtl" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"><br />
</div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"> <i> <span style="color: #663300; font-family: Monotype Corsiva; font-size: 11pt; line-height: 110%;"> “ Golongan yang selamat dan akan masuk surga adalah golongan yang berpegang dengan</span></i></div><div align="justify" class="MsoBodyTextIndent3" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 21.3pt;"> <i> <span style="color: #663300; font-family: Monotype Corsiva; font-size: 11pt; line-height: 110%;"> apa-apa yang aku kerjakan bersama sahabat-sahabatku.”</span></i></div><div align="center" class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0pt; margin-top: 0pt; text-indent: 1px;"> </div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-39849924292501646282012-03-01T22:52:00.000-08:002012-03-01T22:52:32.079-08:00KEUTAMAAN SHADAQAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: left;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-FsTaL0JzTCo/TY_cI5QVHsI/AAAAAAAAAGk/UVLP6wMfB78/s1600/images.jpeg" /> </div><div class="separator" style="clear: both; color: black; text-align: left;"><a href="http://www.komunitas-islam-sejati.blogspot.com/">www.komunitas-islam-sejati.blogspot.com</a></div><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"><span style="background-color: white;"></span></span><span style="background-color: white;">Secara harfiyah, shadaqah berasal dari kata shadaqa yang artinya benar. Shadaqah adalah pemberian atau perlakukan baik dari seorang muslim kepada orang lain secara sukarela tanpa dibatasi oleh waktu dan jumlahnya sebagai bentuk kebajikan dalam rangka mengharap ridha Allah Swt. Dari penjelasan ini, dapat kita pahami bahwa shadaqah sebagai bukti kebenaran iman dalam berbagai bentuk perbuatan baik, hal ini karena iman harus selalu dibuktikan dengan amal shaleh atau amal yang baik sehingga setiap kebaikan yang dilakukan seorang muslim adalah shadaqah, Rasulullah Saw bersabda:</span><br style="background-color: white;" /> <div style="background-color: white;"><br />
</div></div><div style="background-color: white; color: black; text-align: right;">كُلُّ مَعْرُوْفٍ صَدَقَةٌ</div><div style="background-color: white; color: black; text-align: justify;"><i>“Tiap perbuatan baik adalah Shadaqah”</i> (HR. Baihaqi)</div><a href="" name="more" style="background-color: white; color: black;"></a><div style="color: black; text-align: justify;"><span style="background-color: white;"> </span>Shadaqah menjadi bukti dari kebenaran iman seseorang, maka setiap kita yang telah mengaku sebagai muslim harus bershadaqah sesuai dengan potensi dan kemampuan masing-masing. Bahkan, melakukannya harus sesegera mungkin dalam arti jangan suka ditunda-tunda. Hal ini karena bisa jadi kita tidak sempat lagi bershadaqah karena sudah wafat, apalagi soal kapan kita mati sama sekali tidak ada diantara kita yang mengetahuinya.<br />
<div><br />
</div></div><div style="color: black; text-align: justify;"> Ada banyak kisah tentang bagaimana para sahabat berlomba-lomba dalam berhadaqah. Diantaranya, suatu ketika Rasulullah saw mengumpulkan para sahabat di suatu tempat, tidak semua sahabat tahu untuk maksud apa mereka dikumpulkan. Ternyata Rasulullah Saw menyatakan bahwa kita harus berjuang dan perjuangan itu memerlukan dana. Maka sahabat yang membawa uang memberikan uangnya di tengah-tengah majelis, sedangkan yang tidak membawa uang mengatakan apa yang mau mereka berikan, bahkan sampai ada yang mengatakan mau memberikan seperempat, setengah, sepertiga, dan sebagainya. Semua memberikan dan semua menyatakan apa yang mau mereka berikan. Tapi Nabi juga memperhatikan, ada satu sahabat yang Nabi tahu bahwa hartanya banyak tapi ia belum memberikan dan belum mengatakan sesuatu. Beliau kemudian bertanya: "Wahai Abu Bakar, semua sahabat telah memberikan harta atau mengatakan apa yang mereka mau berikan, mengapa engkau belum?".</div><div style="color: black; text-align: justify;"> Sebenarnya Abu Bakar mau memberikan, tapi ia tidak mau mengatakan, namun karena Rasulullah saw bertanya iapun menjawab: "Saya akan memberikan semua uang yang saya miliki?".</div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"> Mendengar hal itu, Rasulullah saw agak terkejut padahal yang dituntut tidak sebanyak itu, beliau kemudian bertanya: "Untuk kamu sekeluarga apa bila semua hendak disedekahkan?".</div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"> Abu Bakar kemudian menjawab: "Untuk kami cukup Allah dan Rasul-Nya". </div><div style="color: black; text-align: justify;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: justify;"> Ini menunjukkan sikap mental dari Abu Bakar yang sangat optimis, apalagi ia seorang pedagang yang sukses sehingga bila hartanya habis, besok ia masih bisa berdagang dan memperoleh keuntungan, sedangkan modal kepercayaan orang lain jauh lebih penting daripada modal uang.</div><div style="color: black; text-align: justify;"> Keharusan untuk segera bershadaqah juga ditegaskan oleh Rasulullah Saw dalam haditsnya yang lain sehingga jangan sampai seseorang baru mau shadaqah ketika ruh sudah sampai di tenggorokan, beliau bersabda:</div><div style="color: black;"><br />
</div><div style="color: black; text-align: right;">قَالَ رَجُلٌ, يَارَسُوْلَ اللهِ, اَيُّ الصَدَقَةِ أَعْظَمُ أَجْرًا؟ قَالَ اَنْْ تَصَدَّقَ وَاَنْتَ صَحِيْحٌ شَحِيْحٌ تَخْشَى الْفَقْرَ وَتَأْمُلُ الْغِنَى وَلاَ تُمْهِلْ حَتَّى اِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُوْمَ قُلْتَ لِفُلاَنٍ كَذَا وَ لِفُلاَنٍ كَذَا</div><div style="color: black; text-align: justify;"><i>“Seorang sahabat bertanya kepada Rasulullah Saw: "shadaqah yang bagaimana yang paling besar pahalanya?". Nabi Saw menjawab: "saat kamu shadaqah, hendaklah kamu sehat dan dalam kondisi pelit serta saat kamu takut melarat tapi mengharap kaya. Jangan ditunda sehingga ruhmu di tenggorokan baru kamu berkata untuk Fulan sekian dan untuk Fulan sekian”</i> (HR. Bukhari).</div><div style="color: black; text-align: justify;"> Bershadaqah bahkan tetap harus dilakukan atau diberikan meskipun kepada keluarga yang membenci kita, ini menunjukkan bahwa shadaqah yang kita lakukan adalah karena Allah Swt, bukan karena kepada siapa kita harus bershadaqah, Rasulullah Saw bersabda:</div><div style="color: black; text-align: right;"> أَفْضَلُ الصَدَقَةِ عَلَى ذِى الرَّحِمِ الْكَاشِحِ </div><div style="color: black; text-align: justify;"><i>“Shadaqah yang paling utama adalah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi”</i> (HR. Thabrani dan Abu Daud).<br />
<br />
Shadaqah memiliki banyak keutamaan dengan nilai yang besar dalam pandangan Allah Swt dan Rasul-Nya, diantaranya:<br />
<br />
<b> Pertama,</b> Shadaqah dan berinfak di jalan Allah swt yang dikerjakan oleh setiap muslim akan diganjar Allah 10 kali lipat sampai 700 kali lipat. Allah swt berfirman:</div><div style="color: black; text-align: right;">مَثَلُ الَّذِينَ يُنْفِقُونَ أَمْوَالَهُمْ فِي سَبِيلِ اللَّهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ أَنْبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِي كُلِّ سُنْبُلَةٍ مِئَةُ حَبَّةٍ وَاللَّهُ يُضَاعِفُ لِمَنْ يَشَاءُ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ</div><div style="color: black; text-align: justify;"><i>"Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh butir, pada tiap-tiap butir, seratus biji, Allah melipatgandakan (ganjaran) bagi siapa yang dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (Karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui"</i> (QS. Al-Baqarah:261).<br />
<br />
Shadaqah termasuk ibadah yang bermanfaat bagi si pelaku dan objek yang menerima Shadaqah tersebut. Shadaqah itu tidak mengurangi harta, bahkan harta yang dishadaqahi akan membawa berkah. Hal itu dipraktekan oleh Rasulullah saw seperti yang diriwayatkan oleh Hakim bin Hizam bahwa Rasulullah saw itu senang bershadaqah tetapi beliau tidak mau menerima shadaqah. Banyak orang masuk Islam karena pemberian dari Rasulullah saw. Tetapi Annas bin Malik melaporkan bahwa mereka masuk Islam di pagi hari disebabkan oleh dunia, di sore hari mereka telah berubah, dan justru mengeluarkan hartanya di jalan Allah SWT.<br />
<br />
<b> Kedua,</b> dapat menghindarkan seseorang dari Neraka meskipun hanya sedikit yang bisa dishadaqahkannya, bukan karena kikir tapi memang ia tidak mampu bershadaqah dalam jumlah yang banyak, bahkan seandainya ia tidak punya apa-apa iapun bisa melakukannya dengan berbicara yang baik, Rasulullah Saw bersabda:</div><div style="color: black; text-align: right;">إِتَّقُوا النَّارَ وَلَوْ بِشِقِّ تَمْرَةٍ فَاِنْ لَمْ تَجِدُوا فَبِكَلِمَةٍ طَيِّبَةٍ</div><div style="color: black; text-align: justify;"><i>“Jauhilah neraka walaupun hanya dengan (Shadaqah) sebiji kurma, kalau kamu tidak menemukan sesuatu, maka dengan omongan yang baik”</i> (HR. Ahmad, Bukhari dan Muslim).</div><div style="color: black; text-align: justify;"> <b>Ketiga,</b> memperoleh pahala yang besar, bahkan bila shadaqahnya dalam bentuk wakaf, maka pahalanya bisa terus mengalir meskipun pelakunya sudah wafat, Rasulullah Saw bersabda:</div><div style="color: black; text-align: right;">اِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ اِنْقَطَعَ عَمَلُهُ اِلاَّ مِنْ ثَلاَثٍ: صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ وَعِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ وَوَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُوْلَهُ </div><div style="color: black; text-align: justify;"><i>“Apabila anak Adam wafat, putuslah amalnya kecuali tiga hal, yakni Shadaqah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan dan anak shaleh yang mendo'akannya”.</i> (HR. Muslim)<br />
<br />
<b>Keempat,</b> dapat mendatangkan rizki sebagai balasan langsung dari Allah swt atas shadaqah yang dikeluarkannya. Rasulullah Saw bersabda:</div><div style="color: black; text-align: right;">اِسْتَنْزِلُوا الرِّزْقَ بِالصَدَقَةِ </div><div style="color: black; text-align: justify;"><i>“Turunkanlah (datangkanlah) rezkimu (dari Allah) dengan mengeluarkan Shadaqah”.</i> (HR. Baihaqi).<br />
<br />
<b> Kelima,</b> Shadaqah menjadi naungan bagi yang melakukannya pada hari kiamat, sehingga kebaikan yang dilakukan seseorang dalam hidupnya di dunia ini akan menjadi penolong baginya dalam kehidupan di akhirat kelak. Rasulullah Saw bersabda:</div><div style="color: black; text-align: right;">ظِلُّ الْمُؤْمِنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ صَدَقَتُهُ</div><div style="color: black;"><i>“Naungan bagi seorang mu'min pada hari kiamat adalah shadaqahnya”</i> (HR. Ahmad).</div><div style="color: black;"> Nabi Muhammad saw mengingatkan bahwa manusia senang membanggakan hartanya, sementara yang dapat ia nikmati hanya sedikit; barang yang dipakai akan usang, makanan yang dimakan menjadi sari dan kotoran, dan yang dishadaqahkan di jalan Allah, itu saja yang tertinggal dan bermanfaat (HR. Muslim). </div><div style="color: black;">Alangkah beruntungnya orang yang mengerti terhadap amanat harta yang diembanya, sehingga dia tidak berkeberatan untuk menyalurkannya di jalan Allah, itulah harta yang berkah. </div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-84651805812561932372012-03-01T22:36:00.000-08:002012-03-01T22:36:17.533-08:00PENGERTIAN SYI'AH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">sebelum kita membahas mengenai Syi’ah dan aneka ragam aliran yang ada di dalamnya, ada baiknya --secara global-- kita mengetahui terlebih dahulu definisi agama dan Islam.<br />
<div style="color: black; text-align: justify;"> <br />
<b>Agama</b><br />
<br />
Tidak diragukan lagi bahwa setiap manusia memiliki kecenderungan untuk hidup bermasyarakat dengan sesama jenisnya. Di dalam hidup bermasyarakat tersebut sangat sering terjadi aktifitas, seperti makan, minum, tidur, berbicara, berkorelasi dan lain sebagainya yang secara lahiriah berbeda dari satu individu ke individu yang lain. Akan tetapi, pada hakikatnya semua aktifitas tersebut sangat berhubungan erat antara yang satu dengan lainnya. Semua aktifitas tersebut memiliki aturan dan ketentuan tertentu yang menyebabkan setiap aktifitas tidak layak dikerjakan kecuali dalam ruang lingkup yang sesuai dengan eksistensinya.<br />
<br />
Apa yang diinginkan oleh manusia dengan semua aktifitas itu? Jawabannya sangat mudah dan jelas. Ia ingin memiliki sebuah kehidupan yang terhormat bagi dirinya dan --sebisa mungkin-- ia ingin menggapai semua tujuan hidup yang telah dicanangkannya. Untuk merealisasikan hal itu, ia akan selalu berusaha untuk memenuhi segala kebutuhan hidupnya demi menikmati hidup yang lebih lama.<br />
<br />
Dari sinilah, supaya tidak terjadi gesekan-gesekan dengan masyarakatnya yang dapat memngundang kebinasaannya, ia akan selalu melaksanakan semua aktifitasnya sesuai dengan hukum dan undang-undang yang telah disepakati oleh masyarakatnya, baik undang-undang tersebut adalah buatan mereka sendiri atau hasil menyontek dari orang lain. Pokoknya, ia akan memilih sebuah metode khusus yang sesuai dengan keinginannya dalam menjalani kehidupan ini.<br />
<br />
Undang-undang yang telah disepakati tersebut pasti dilandasi oleh satu keyakinan mendasar yang dijadikannya sebagai pegangan utama dalam hidupnya. Itu adalah pandangan dunianya. Orang yang meyakini bahwa dunia ini hanyalah materi dan manusia adalah makhluk materi belaka yang dengan ditiupkannya ruh ke dalam tubuhnya, ia akan hidup dan dengan dicabutnya kembali ruh tersebut, ia akan binasa, segala usahanya akan difokuskan untuk memenuhi kebutuhan materi ini belaka. Dan sebaliknya, orang yang meyakini bahwa di samping kehidupan materi ini, manusia juga akan memiliki kehidupan kekal di alam akhirat dan ia akan mendapat balasan yang setimpal di sana, ia akan berusaha untuk memenuhi kehidupan materi ini dan menyelamatkan diri dari azab Ilahi di alam sana. Dengan kata lain, ia akan berusaha untuk memperoleh kebahagiaan di alam materi ini dan di alam kiamat kelak.<br />
<br />
Gabungan antara pandangan dunia dan undang-undang yang sesuai dengan pandangan dunia ini disebut agama. Dan jika agama itu memiliki aliran-aliran cabang yang tentunya akan saling berbeda antara satu dengan lainnya, aliran tersebut dinamakan mazhab. Seperti Syi’ah dan Ahlussunnah dalam agama Islam dan Protestan dan Katolik dalam agama Kristen.<br />
<br />
Dengan penjelasan global di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan bahwa setiap manusia --meskipun ia tidak meyakini adanya Tuhan-- pasti memiliki sebuah "agama" yang akan dipraktekkan dalam kehidupannya sehari-hari. Dan tentunya, orang yang memilih agama yang telah ditentukan oleh Allah SWT sebagai pencipta alam semesta, niscaya ia akan bahagia. Sementara orang yang memilih selain agama tersebut, akibatnya akan fatal, baik di dunia ini maupun di alam akhirat kelak.<br />
<br />
<b>Islam</b><br />
<br />
Secara lenguistik, Islam adalah pasrah terhadap sesuatu. Arti teminologisnya tidak jauh berbeda dengan arti lenguistiknya. Dan Al Quran menamakan agama yang telah ditentukan oleh Allah dengan Islam, karena pokok ajarannya adalah kepasrahan manusia kepada segala ketentuan dan undang-undang yang telah ditentukan oleh-Nya. Konsekuensinya, ia tidak akan menyembah selain Tuhan yang Esa.<br />
<br />
<b>DEFINISI</b><br />
<br />
<br />
<br />
<b>A. SECARA ETIMOLOGI :</b><br />
<br />
Berasal dari kata: اَلْأَتْبَاءُ: Pengikut, اَلْأَنْصَارُ: Penolong اَلْخَاصَّةُ: Teman dekat<br />
<br />
Ad Dzahiri berkata:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">وَالشِّيْعَةُ أَنْصَارُ الرَّجُلِ وَأَتْبَاعُهُ, وَكُلُّ قَوْمٍ اجَتَمَعُوا عَلَى أَمْرِ فَهْمِ شِيْعَةٍ</div><br />
“Syi’ah adalah penolong dan pengikut seseorang, dan setiap kaum yang berkumpul atas suatu urusan, maka mereka disebut Syi’ah.” [1]<br />
<br />
Az Zubaidi berkata:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">كُلُّ قَوْمٍ اجْتَمَعُوا عَلَى أَمْرٍ فَهُمْ شِيْعَةٌ, وَكُلُّ قَوْمٍ عَاوَنَ إِنْسَانًا وَتَحْزُبُ لَهُ فَهُوَ شِيْعَةٌ لَهُ, وَأَصْلُهُ مِنَ الْمُشَيَعَةِ وَهِيَ لِمُطَاوَعَةِ وَالمُتَابَعَةِ</div><br />
“Setiap kaum yang berkumpul atas suatu urusan, maka mereka disebut Syi’ah, dan setiap kaum yang menolong manusia dan berkelompok kepadanya disebut Syi’ah baginya. Aslinya adalah dari kata الْمُشَايَعَةُ (yang berarti) ketundukan dan mengikuti.” [2]</div><div style="color: black; text-align: justify;"> </div><b>PEMAKAIAN NAMA SYI’AH DI DALAM AL QUR’AN AL KARIM</b><br />
<br />
Kalimat Syi’ah dan pecahannya yang bermakna secara bahasa, yang berlaku di dalam Al Qur’an al Karim adalah:<br />
<br />
1. Yang bermakna firqah (kelompok) atau ummat atau jama’ah (kumpulan) manusia<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">ثُمَّ َلنَنْزِعَنَّ مِنْ كُلِّ شِيْعَةٍ أَيُّهُمْ أَشَدُّ عَلَى الرَّحْمَنِ عِتِيًّا</div><br />
“Kemudian pasti akan Kami tarik dari tiap-tiap Syi’ah siapa di antara mereka yang sangat durhaka kepada Ar Rahman (Yang Maha Pemurah).” (QS. Maryam: 69).<br />
<br />
Maksud dari ‘tiap-tiap Syi’ah’ adalah “Dari tiap kelompok Jama’ah dan ummat”.<br />
<br />
2. Yang bermakna firqah<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">إِنَّ اَّلذِيْنَ فَرَّقُوْا دِيْنَهُمْ وَكَانُوْا شِيَعًا لَسْتَ مِنْهُمْ فِي شَىْءٍ</div><br />
“Sesungguhnya orang-orang yang memecah belah dien-Nya dan mereka menjadi Syi’ah tidak ada tanggung jawabmu sedikitpun terhadap mereka.” (QS. Al An’am: 159). Maksud dari “Mereka menjadi Syi’ah” adalah “Golongan”.[3]<br />
<br />
3. Bermakna Serupa<br />
<br />
Firman Allah Ta’ala:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">وَلَقَدْ أَهْلَكْنَآ أَشْيَاعَكُمْ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ</div><br />
“Dan sungguh telah Kami binasakan “As Syi’ah” dari kalian, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran.” (QS. Al Qomar: 51) Maksud dari “As Syi’ah dari kalian” adalah “Yang serupa dengan kalian dalam kekufuran, dari ummat-ummat yang terdahulu”.[4]<br />
<br />
4. Bermakna pengikut, teman dekat, dan penolong<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman:<br />
<br />
<div style="text-align: right;">وَدَخَلَ الْمَدِينَةَ عَلَى حِينِ غَفْلَةٍ مِّنْ أَهْلِهَا فَوَجَدَ فِيهَا رَجُلَيْنِ يَقْتَتِلاَنِ هَذَا مِن شِيعَتِهِ وَهَذَا مِنْ عَدُوِّهِ فَاسْتَغَاثَهُ الَّذِي مِن شِيعَتِهِ عَلَى الَّذِي مِنْ عَدُوِّهِ فَوَكَزَهُ مُوسَى فَقَضَى عَلَيْهِ قَالَ هَذَا مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ إِنَّهُ عَدُوٌّ مُّضِلٌّ مُّبِينٌ</div><br />
“Maka didapatinya di dalam kota dua orang laki-laki yang berkelahi, yang seorang dari Syi’ahnya (bani isail) dan seorang lagi dari musuhnya (kaum Fir’aun), maka orang yang dari golongannya meminta pertolongan kepadanya untuk mengalahkan orang yang dari musuhnya, lalu Musa meninjunya, dan matilah musuhnya itu.” (QS. Al Qashash: 15)[5]<br />
<br />
<br />
<b>B. DEFINISI SECARA TERMINOLOGI (ISTILAH)</b><br />
<br />
Dalam mendefinisikan Syi’ah para ulama berbeda pendapat:<br />
<br />
1. Setiap orang yang berwali kepada Ali dan Ahli Baitnya<br />
<br />
Sebagaimana perkataan Al Fairuz Abadi:<br />
<br />
“Sungguh nama ini telah umum atas setiap orang yang berwali kepada Ali dan Ahli Baitnya sehingga jadilah nama khusus bagi mereka.” [6]<br />
<br />
2. Menurut kitab Al-Imam Zaid karya Abdul Aziz bin Ishaq Al-Baghdadiy, yang dimaksud dengan istilah Syi’ah ialah segolongan kaum muslimin yang mencintai Imam Ali bin Abi Thalib secara berlebih-lebihan, yang juga lazim dikenakan pada kaum Rawafidh, salah satu sekte syi'ah<br />
<br />
3. Mereka adalah orang-orang yang menolong Ahli Bait dan meyakini Imamahnya Ali, dan khilafah orang yang sebelum beliau adalah mendhalimi beliau.<br />
<br />
4. Mereka adalah orang-orang yang mengutamakan Ali atas khalifah Ar Rasyidin sebelumnya radhiyallahu ‘anhum, dan ia berpendapat bahwa Ahlul Bait adalah orang yang paling berhak menjadi khalifah.<br />
<br />
<b>C. PENDISKUSIAN TENTANG PENDAPAT-PENDAPAT DI ATAS</b><br />
<br />
- Adapun definisi yang pertama : Itu tidak benar, karena Ahlus Sunnah berwali (berloyal) kepada Ali dan Ahli Baitnya dan mereka menyelisihi Syi’ah<br />
<br />
- Adapun definisi yang kedua : Itu berseberangan dengan sebagian pendapat Syi’ah yang membenarkan kekhalifahan dua syaikh (Abu Bakar dan Umar), dan sebagian mereka ada yang berwali pada Utsman, seperti pengikut Zaidiyyah, seperti yang telah disebutkan oleh Ibnu Hazm.[7]<br />
<br />
- Definisi yang ketiga tidak benar juga, karena berseberangan dengan sebagian pendapat Syi’ah yang berlepas diri dari Utsman, sebagaimana ungkapan sya’ir<br />
<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: right;">بَرَأْتُ إِلَى اْلإِلَهِ مِنْ اِبْنِ أَرْوَى وَمِنْ دِيْنِ اْلخَوَارِجِ أَجْمَعِِيْنَا</div><br />
<div style="text-align: right;">وَمِنْ عُمَرَ بَرَأْتُ وَمِنْ عَتِيْقِ غَدَاةَ دَعَى أَمِيْرَ اْلمُؤْمِنِيْنَ</div><br />
“ٍSaya berlepas diri kepada Allah dari Ibnu ِArwa<br />
<br />
dan dari agama Khawarij,<br />
<br />
dan dari Umar dan ‘Atiq<br />
<br />
yang disebut sebagai amirul mukminin.”<br />
<br />
Adapun yang rajih (benar) dari semua definisi di atas adalah definisi yang keempat, karena di dalamnya bertepatan dengan pendefinisian tentang Syi’ah, seperti kelompok yang mempunyai pemikiran-pemikiran dan ideologi.[8]<br />
<br />
<br />
<br />
[1] . Tahdzibul Lughah : 3/61<br />
<br />
[2] . Tafsir Al Qur’an Al ‘Adzimu : 3/131<br />
<br />
[3] . Tafsir Al Manar : 8/214<br />
<br />
[4] . Jami’u Al Bayan : 27/112<br />
<br />
[5] . Tahdzib Al Lughah : 3/63<br />
<br />
[6] . Al Qamus Al Muhith : 3/49<br />
<br />
[7] . Al Fashiu: 4/92<br />
<br />
[8] . Al Adyan Wa Al Firaq Wa Al Madzahib Al Mu’ashirah: 145</div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-42588391973810579372012-02-07T22:26:00.001-08:002012-02-07T22:26:50.958-08:00Bacaan Doa Naik Kendaraan<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Doa ini dibaca ketika kita akan naik ke dalam kendaraan (umum / pribadi) untuk berpergian.<br />
<div style="font-weight: bold;"><br />
</div><blockquote style="text-align: justify;">“Subhaanal ladzii sakhkhara lanaa haadzaa, wamaa kunnaa lahuu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun”</blockquote><div style="font-weight: bold;">Arti Doa Naik Kendaraan<br />
</div><blockquote style="text-align: justify;">“Maha Suci Tuhan yang menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal kami tidak kuasa mengendalikannya, dan kepada Allah kami akan kembali.”</blockquote></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-45593692600926045142012-02-07T22:25:00.001-08:002012-02-07T22:27:44.195-08:00Doa Wudhu<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2 class="post-title"><img alt="Quantcast" border="0" height="1" src="http://pixel.quantserve.com/pixel/p-ab3gTb8xb3dLg.gif" style="display: none;" width="1" /> </h2><div class="post-content"><script charset="UTF-8" type="text/javascript">
<!--//--><![CDATA[//><!--
PDRTJS_settings_98842_page_208={"id":98842,"unique_id":"wp-page-208","title":"Doa%20Wudhu","permalink":"http:\/\/tarekatqodiriyah.wordpress.com\/doa-wudhu\/","item_id":"_page_208"};
//--><!]]>
</script><a href="http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/doa-wudhu/hr-muslim-1-209/" rel="attachment wp-att-2684"></a>
<a href="http://tarekatqodiriyah.wordpress.com/doa-wudhu/hr-at-tirmidzi-1-78/" rel="attachment wp-att-2683"><img alt="" class="aligncenter size-full wp-image-2683" src="http://tarekatqodiriyah.files.wordpress.com/2009/07/hr-at-tirmidzi-1-78.jpg?w=570" title="hr.at-tirmidzi 1-78" /></a>
<span style="text-decoration: underline;"><b> </b></span>
<span style="text-decoration: underline;"><b>Doa Sebelum Wudhu</b></span>
<b> <span style="font-style: italic;">Allaahummagh firlii dzanbii
wawasi’ lii fiidaari wabarik lii fii riqii.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">“Ya Allah,ampunilah
dosaku,lapangkanlah rumahku dan berkahilah riqziku”
</span></b>
<b> • Do’a Ketika menggunakan air wudhu’</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allhamdulillahi ladzii
ja’alal maa’a thohuuraa.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> “ <span style="font-style: italic;">Segala puji bagi Allah Dzat
yang telah menjadikan air suci”
</span></b>
<b> • Do’a Niat Wudhu</b>
<b><span style="font-style: italic;">Nawaitul wudhuu-a liraf’il
hadatsil asghari fardhan lillaahi ta’la</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Saya berniat wudhu’untuk
membersihkan dari hadas kecil sebagai kewajiban karena Allah Yang Maha
Tinggi”</span></b>
<b>• Do’a Ketika Mencuci Kedua Tangan</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma innii as-alukal
yumnaa wal barokaata wa-andzubika minas syu’mi wal halakah.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Wahai Tuhanku,Sesungguhnya
aku memohon kepada-Mu kebaikan ibadah dan keberkahan,dan aku berlindung
kepada-Mu dari keburukan dan kebinasaan.
</span></b>
<b> • Do’a Ketika Berkumur</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma asqinii min
haudi Nabiyyika Muhammadin shallallaahu ’alaihi wasallama ka’san azhma’u
ba’dahu abadan.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Wahai Tuhanku,beri minumlah
aku dari air telaga Nabi-Mu Nuhammad Saw.Satu gelas yang tidak akan haus
buat selama-lamanya.”
</span></b>
<b> • Do’a Ketika Menghirup Air</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma arrihni
raa-ihatal jannati</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">” YaTuhanku,wewangian
syurga.”</span></b>
<b>• Do’a Ketika Membasuh Tangan Kanan</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma a’yinii kitaabii
biyaminii waahaasibnii hisaabaan yasiiraa.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">” Ya Tuhanku,berilah aku
kitab (catatan amalku) dari arah tangan kananku dan hisabilah aku dengan
mudah (yaitu tidak berbelit-belit).”</span></b>
<b>• Do’a Ketika Membasuh Tangan Kiri.</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma laatu’thinil
kitaabiii bi syimaalii wa laa min waraa-i dhahri</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">” YA Tuhanku janganlah Engkau
berikan kitab (catatan amal) ku dari arah kiriku dan jaganlah pula dari
arah belakangku.”</span></b>
<b>• Do’a Ketika Membasuh Telinga</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma isma’nii
munaadiyal jannati fil jannati ma’al abraari.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Ya Allah ya
Tuhanku,dengarkanlah kepadaku suara pemangil syurga bersama orang-orang
yang berbakti.”
</span></b>
<b> • Do,a Menghusap Kepala.</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma harrim sya’rii
’alan naari wazhillanii tahta ’arsika yauma laazhilla illaa zhilluka.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">” Yaa Allah ya
Tuhanku,haramkanlah rambutku dan kulitku dari sengatan api neraka,dan
naungilah aku di bawah arsy-Mu pada hari tiada naungan kecuali hanya
naungan-Mu.”</span></b>
<b>• Do’a Membasuh Kaki Kanan.</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma tsabbit qadamii
’alaash shiraatill mustaqiimi ma’a aqdaani ibaadikashaalihiin.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Yaa Allah,yaa
Tuhanku,tetapkanlah tumuitku diatas titian yang lurus bersama tumit
hamba-hamba-Mu yang shaleh.”
</span></b>
<b>• Do’a Membasuh Kaki Kiri.</b>
<b><span style="font-style: italic;">Allaahumma inni aa’udzubika
antazilla qadamii ’alaa shiraati fiin naari yauma tazilla maaqdamul
kaafiriina wal munaafiqiin.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Yaa Allah yaa
Tuhanku,sesungguhnya aku-berlindung kepada-Mu dari keterpelesetan
tumuitku dari atas jalan neraka,pada hari dikala terpeleset tumit
orang-orang kafir dan orang-orang munafiq.”</span></b>
<b>• Do’a Setelah Selesai Wudhu.</b>
<b><span style="font-style: italic;">Asysy hadu an laa illaaha
illallaah wah dahulaa syarikalah waasyhadu anna muhammadan ’abduhuu wa
rarasuuluhuallaahum maj ’alnii minat tawaabiina waj’alnii minal
mutathahhitiina waj:alnii min ’ibaadikash shaalihiin.</span></b>
<b> Artinya:</b>
<b> <span style="font-style: italic;">”Saya bersaksi bahwa tiada
Tuhan selain Allah Satu-satu-Nya,tiada sekutu bagi-Nya Dan Saya bersaksi
bahwa Muhammad adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.Yaa Allah,jadikanlah
saya termasuk orang-orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk
orang-orang yang suci dan jadikanlah saya termasuk orang-orang yang
shalih.”</span></b></div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-42862708086482363972012-02-07T22:21:00.000-08:002012-02-07T22:21:09.956-08:00Bacaan Doa Qunut dan Terjemahnya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h1 style="font-weight: normal;"><span style="font-size: small;">qunut merupakan <strong>doa </strong>yang dilakukan pada <strong>Shalat </strong>Subuh atau <strong>Shalat </strong>Withir. Hukum <strong>Doa </strong>Qunut adalah Sunnah Muakkad/ab’ad (sunnah yang dikuatkan). Bagaimanakah bacaan <strong>doa </strong>qunut subuh dan dalam <strong>shalat </strong>yang lain?</span></h1><br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/bacaan-doa-qunut-dan-terjemahan.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
Bacaan <strong>Doa</strong> Qunut dan Terjemahan<br />
<br />
<br />
Berikut Bacaan <strong>Doa </strong>Qunut dan Terjemahannya :<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-1.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
1. Allahummahdini fiiman hadaiit<br />
<br />
Artinya :<br />
” Ya Allah tunjukkan aku sebagaimana mereka yang telah Engkau tunjukkan. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-2.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
2. wa ‘afinnii fiiman ‘afait..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Berikan kesihatan kepadaku sebagaimana mereka yang telah Engkau berikan kesihatan. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-3.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
3. watawallanii fiiman tawallaiit..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Dan peliharalah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau peliharakan. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-4.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
4. wabaariklii fiima a’thoaiit..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Berilah keberkatan bagiku pada apa-apa yang telah Engkau kurniakan. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-5.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
5. wakinii (birrohmatika ) syarromaa qodhoiit..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Dan selamatkan aku dari bahaya yang telah Engkau tentukan. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-6.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
6. fainna kataqdhii walayuqdhoo ‘alaik..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Maka sesungguhnya, Engkaulah yang menghukum dan bukannya yang kena hukum. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-7.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
7. wainnahu layadilluman walaiit..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Dan sesungguhnya tidak hina orang yang Engkau pimpin. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-8.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
8. wala yaidzuman ‘adaiit..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Dan tidak mulia orang yang Engkau musuhi. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-9.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
9. Tabaarokta robbana wata ‘alaiik..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Maha Suci Engkau wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-10.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
10. falakalhamdu ‘alama qodhoiit..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Maka bagi Engkaulah segala pujian di atas apa yang Engkau hukumkan. “<br />
<br />
<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-11.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
11. wa astaghfiruka wa atuubu ilaiik..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Aku memohon ampun dari-Mu dan aku bertaubat kepada-Mu. “<br />
<br />
Shalawat <strong>Nabi </strong>Muhammad SAW<br />
<img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-12.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><img alt="Bacaan Doa Qunut dan Terjemahan" border="0" src="http://www.kabarislam.com/images/stories/doa-qunut-13.jpg" title="Bacaan Doa Qunut dan
Terjemahan" /><br />
<br />
<br />
washallallahu ‘ala Sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi washohbihi wasallam..<br />
<br />
Artinya :<br />
” Dan semoga Allah mencurahkan rahmat dan sejahtera ke atas junjungan kami <strong>Nabi </strong>Muhammad dan keluarganya. “<br />
<br />
Itulah Bacaan <strong>Doa </strong>Qunut dan Terjemahan yang semoga bermanfaat buat kita. Walaupun bacaan qunut dalam <strong>shalat </strong>hukumnya sunnah, ada baiknya kita rau dan menghapalnya.<br />
Dari berbagai sumber dan http://www.widyadara.com/bacaan-doa-qunut-dan-terjemahan.html<br />
Tags : Bacaan <strong>Doa </strong>Qunut, Bacaan Qunut Pendek, <strong>Doa </strong>Qunut dan Maksudnya, <strong>Doa </strong>Qunut dan Terjemahan, <strong>Doa </strong>Qunut Subuh, Hukum <strong>Doa </strong>Qunut, bacaan <strong>doa </strong>qunut, <strong>doa </strong>qunut, <strong>doa </strong>qunut dan terjemahan, <strong></strong><strong>Doa</strong> kunut, bacaan <strong>doa </strong>kunut, <strong>doa </strong>qunut subuh, <strong>doa </strong>qunut dan artinya<br />
<div class="tag"> </div><div class="tag">Tags:</div><br />
<br />
<div style="text-align: left;">* bacaan doa kunut </div><div style="text-align: left;">* bacaan doa qunut </div><div style="text-align: left;">* bacaan qunut pendek </div><div style="text-align: left;">* doa kunut </div><div style="text-align: left;"> * doa qunut </div><div style="text-align: left;">* doa qunut dan artinya </div><div style="text-align: left;">* doa qunut dan maksudnya </div><div style="text-align: left;">* doa qunut dan terjemahan </div><div style="text-align: left;">* doa qunut subuh </div><div style="text-align: left;">* hukum doa qunut</div><br />
<strong><green>Jika menurut rekan fillah artikel ini bermanfaat silahkan di share atau like supaya lebih banyak lagi yang mendapat manfaat dari artikel ini.</green></strong></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-45509570349949343082012-02-07T22:12:00.000-08:002012-02-07T22:12:26.446-08:00<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span class="submitted"><br />
</span> <blockquote><div align="center"><em>Bertasbih kepada Allah di masjid-masjid yang telah diperintahkan untuk dimuliakan dan disebut nama-Nya di dalamnya, pada waktu pagi dan waktu petang.<br />
<strong>(QS. An Nuur, 24 : 36)</strong></em></div></blockquote><strong>Doa Menuju ke Masjid</strong><br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا وَفِي بَصَرِي نُورًا وَفِي سَمْعِي نُورًا وَعَنْ يَمِينِي نُورًا وَعَنْ يَسَارِي نُورًا وَفَوْقِي نُورًا وَتَحْتِي نُورًا وَأَمَامِي نُورًا وَخَلْفِي نُورًا وَعَظِّمْ لِي نُورًا<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em>Allohummaj ‘alfii qolbii nuuron, wa fii bashorii nuuron, wa fii sam’ii nuuron, wa ‘ayyamiinii nuuron, wa ayyasaarii nuuron, wa fawqii nuuron, wa tahtii nuuron, wa amaamii nuuron, wa kholfii nuuron, wa azhzhomlii nuuron.</em></span></div>“Ya Allah! Jadikanlah dalam hatiku suatu cahaya, dalam pandanganku suatu cahaya, dalam pendengaranku suatu cahaya, dari arah kananku suatu cahaya, dari arah kiriku suatu cahaya, di atasku suatu cahaya, di bawahku suatu cahaya, di depanku suatu cahaya, di belakangku suatu cahaya dan limpahkanlah kepadaku dengan cahaya (H.R.Bukhari- Muslim)<br />
<strong>Doa Masuk Masjid</strong><br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>اللهم افتح لي أبواب رحـمتك<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em> Allohummaftahlii abwaa ba rohmatik</em></span></div>“Ya Allah, bukakanlah untuku pintu-pintu rahamat-Mu” (H.R. Muslim)<br />
<span id="more-220"></span><br />
<strong>Doa Masuk Masjid yang lebih panjang adalah:</strong><br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>أعـوذ بالله العلي العظيم وبوجهه الكر يم و بسلطانه القديم من الشـيطان الرجـيم الحمـد لله رب العـالمين. اللهم صل و سلم على محمد وعلى أل محمد. اللهم اغفرلي ذنوبي وافنح لي أبواب رحمـتك<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em>A’udzubillahil ‘aliyyil ‘azhiim, wabiwajhihil kariim, wa bisulthoonihil qodhiim, minasy syaythoonirrojiim,Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Allohumma sholli wa salim ‘alii Muhammad, wa ‘alii alaa Muhammad. Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba rohmatik.</em></span></div>“Aku berlindung kepada Allah yang Maha Tinggi dan Maha Agung dan dengan Dzat-Nya yang Maha Mulia dan kekuasaan-Nya yang tidak berpermulaan, dari gangguan syetan yang terlaknat. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Ya Allah, rahmatilah Muhammad dan juga rahmati keluarganya. Ya Allah, ampunilah dosaku dan bukakanlah untukku pintu-pintu rahmat-Mu.” (H.R. Abu Daud)<br />
<strong>Doa Keluar Masjid</strong><br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>اللهم إنـي أسألك من فضلك<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em>Allohumma innii as aluka min fadhlik.</em></span></div>”Yaa Allah aku mohon kepada-Mu akan karunia-Mu.” (H.R. Muslim, Abu Dau dan Nasai) <br />
Atau, kalimat …<br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>وافنح لـي أبـواب رحمـتك<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em>waf tahlii abwaaba rohmatik.</em></span></div>Pada doa di atas diganti dengan<br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>وافـتح لـي أبـواب فضلك<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em> waf tahlii abwaaba fadhlik.</em></span></div>“Dan bukakanlah untukku pintu-pintu karunia-Mu”<br />
Maka doa keluar masjid yang agak panjang adalah:<br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>أعـوذ بالله العلي العظيم وبوجهه الكر يم و بسلطانه القديم من الشـيطان الرجـيم الحمـد لله رب العـالمين. اللهم صل و سلم على محمد وعلى أل محمد. اللهم اغفرلي ذنوبي وافـتح لـي أبواب فضلك<br />
</strong></span></span></div><div align="center"><span style="color: #fd8403;"><em> A’udzubillahil ‘aliyyil ‘azhiim, wa biwajhihil kariim, wa bisulthoonihil qodhiim, minasy syaythoonirrojiim, Alhamdulillahi robbil ‘aalamiin. Allohumma sholli wa salim ‘alii Muhammad, wa ‘alii alaa Muhammad. Allohummagh firlii dzunuubii waf tahlii abwaaba fadhlik.</em></span></div><strong>Adab Masjid</strong><br />
1. Masjid bukanlah rumah atau bangunan biasa, tetapi Rumah Allah<br />
2. Setiap Muslim wajib menghormati dan memuliakan masjid<br />
3. Muslim yang memuliakan masjid mulia kedudukannya di sisi Allah<br />
4. Setiap Muslim seyogyanya memelihara adab-adab masjid<br />
5. Masuk masjid dengan kaki kanan dan keluar dengan kaki kiri<br />
6. Sebelum duduk, kerjakan salat sunat dua rakaat.<br />
Sabda Nabi SAW:<br />
<div align="center"><span style="color: #fd8403;"><span style="font-size: x-large;"><strong>إِذَا دَخَلَ أَحَدُكُمُ الْمَسْجِدَ فَلْيَرْكَعْ رَكْعَتَيْنِ قَبْلَ أَنْ يَجْلِسَ<br />
</strong></span></span></div>“Apabila salah seorang daripada kamu masuk ke masjid, maka hendaklah dia melakukan rukuk (shalat) sebanyak dua rakaat sebelum dia duduk” (H.R. Bukhari-Muslim)<br />
7. Tidak membawa bau-bauan, termasuk tidak merokok di dalam masjid<br />
8. Tidak main-main, ribut, dan tertawa-tawa di masjid<br />
9. Tidak meludah, membuang ingus dan sampah di masjid<br />
10. Tidak berdagang (bertransaksi) di masjid<br />
11. Tidak mengumumkan barang hilang di masjid<br />
12. Tidak bikin kotor dan mencoret-coret masjid<br />
13. Tidak mengutak-atik barang masjid<br />
14. Tidak ngorol urusan dunia di masjid<br />
15. Tidak membawa benda-benda tajam ke masjid<br />
16. Tidak menyelipkan sampah/kootoran di bawah karpet masjid<br />
17. Tidak melangkahi orang yang duduk di masjid<br />
18. Dibolehkan tiduran di masjid dengan maksud untuk I’tikaf<br />
<strong>Links:</strong><br />
<strong>[sunnah-sunnah peRgi menuju masjid]</strong><a href="http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1423&bagian=0"><br />
</a><br />
<ul><li>Sunnah-sunnah pergi menuju masjid: [a]. Bersegera Menuju Masjid, [b]. Doa Pergi Menuju Masjid, [c]. Berjalan Menuju Masjid Dengan Tenang Dan Berwibawa, [d]. Pergi Menuju Masjid Dengan Berjalan Kaki, [e] Berdoâ Ketika Masuk Masjid, [f]. Mendahulukan Kaki Kanan Ketika Masuk Masjid, [g]. Memprioritaskan Menempati Shaff Yang Pertama, [h]. Berdoa Ketika Keluar Masjid, [i]. Mendahulukan kaki kiri ketika keluar dari Masjid, [j]. Shalat Tahiyatul Masjid</li>
</ul><strong>[adab beRjalan ke masjid dan bacaan sewaktu masuk dan keluaRnya]</strong><br />
<a href="http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1926&bagian=0">http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1926&bagian=0</a><br />
<ul><li>Adab berjalan ke masjid dan bacaan sewaktu masuk dan keluarnya: [1]. Kita diperintah berlaku tenang, [2]. Kita dilarang tergesa-gesa/terburu-buru , [3]. Kita dilarang berisik apabila sampai di tempat shalat, [4]. Imam masjid perlu menegur kepada para jama’ah (ma’mum) yang kelakuannya tidak sopan di masjid, [5]. Hendaklah langsung kita shalat sebagaimana keadaan shalat imam waktu itu, [6]. Setelah imam selesai memberi salam ke kanan dan ke kiri, barulah kita sempurnakan apa-apa yang ketinggalan.</li>
</ul><strong>[shalat tahiyatul masjid]</strong><a href="http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=1744&bagian=0"><br />
</a><br />
<ul><li>Terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama tentang pembolehan mengerjakan shalat-shalat yang memiliki sebab-sebab seperti shalat Tahiyatul Masjid, gerhana, jenazah dan qadha’ shalat yang ketinggalan pada waktu-waktu larangan shalat.</li>
</ul><strong>[dOa masuk dan keluaR masjid]</strong><br />
<br />
<strong>[adab di dalam masjid]</strong><a href="http://candra-tap.web.ugm.ac.id/?p=40"><br />
</a><br />
<ul><li>1. Menuju Masjid, 2. Berjalan dengan tenang dan khidmat, 3. Berdo’a, Dahulukan yang Kanan, 4. Tebarkan Salam, 5. Awali Dengan Dua Raka’at, 6. Bau Tak Sedap? Hindari!, 7. Mesti Menjaga Kebersihan, 8. Dahulukan Kiri, 9. Yang Terlarang, Jangan Lakukan!, 10. Boleh Dilakukan</li>
</ul><strong>[memakmuRkan dan mendatangi masjid [untuk beRibadah]]</strong><a href="http://www.almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=829&bagian=0"><br />
</a><br />
<ul><li>Sesungguhnya memakmurkan masjid adalah bagian terbesar untuk taqarub kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Di antara bagian dari memakmurkan masjid adalah membangun, membersihkan, membentangkan permadani, meneranginya dan masih banyak lagi bagian-bagian dari pemerliharaan masjid. </li>
<li>Adapula memakmurkan masjid dengan i’tikaf di dalamnya, shalat dan senantiasa mendatanginya dengan berjama’ah, mengajarkan ilmu-ilmu yang bermanfaat, membaca Al-Qur’an, belajar dan mengajarkannya. As-Sunnah telah menjelaskan keutamaan dan balasan yang besar dalam memakmurkan, membangun dan memelihara masjid.</li>
<li>Sesungguhnya shalat seseorang di dalam masjid dilebihkan dari shalat yang dilakukan di rumah atau di pasar dengan 25 derajat atau 27 derajat. </li>
</ul><strong>[adab-adab masjid]</strong><a href="http://www.al-azim.com/%7Eduriantunggal/pedoman.html"><br />
</a><br />
<div align="center"><br />
</div><div align="center">*Semoga Bermanfaat*</div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-9109931625621803662012-02-07T22:08:00.003-08:002012-02-07T22:08:43.888-08:00Doa Masuk dan Keluar Kamar Kecil<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div class="img-content"><span style="font-size: x-small;"><strong>A. Doa masuk kamar kecil(toilet)</strong></span></div><div style="text-align: center;"><strong><span style="font-size: medium;">اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ</span></strong></div><div style="text-align: center;"><strong><span style="font-size: x-small;"><em>Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi</em></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Atau:</span></div><div style="text-align: center;"><strong><span style="font-size: medium;">بِسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِك مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ</span></strong></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: x-small;"><strong><em>Bismillaahi Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi</em></strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Artinya: Dengan menyebut nama Allah. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.</span></div><div style="text-align: justify;"><strong>* * * * *</strong></div><div style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Doa pertama didasarkan pada hadits Anas bin Malik <em>radliyallah 'anhu</em>, beliau berkata:</span></div><div style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: small;">كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْخَلَاءَ قَالَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ الْخُبُثِ وَالْخَبَائِثِ</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<em>Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam apabila masuk ke kamar kecil berdoa: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari syetan laki-laki dan syetan perempuan.</em>” (Muttafaq 'alaih)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sedangkan doa ke dua di samping hadits Anas di atas juga didasarkan pada hadits Ali bin Abi Thalib <em>radliyallah 'anhu</em>, bahwa Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> bersabda: "Penghalang pandangan jin terhadap aurat manusia adalah apabila dia masuk ke kamar kecil ia mengucapkan Bismillah." (HR. Al-Tirmidzi dan Ibnu Majah dan dishahihkan oleh Syekh al-Albani dalam Shahih al-Jami' al-Shaghir no. 3611)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Kapan dibacanya?</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Maksud apabila masuk ke kamar kecil dalam kedua riwayat di atas adalah sebelum masuk ke kamar kecil, bukan ketika sudah berada di dalamnya. Hal ini berdasarkan riwayat al-Bukhari dalam <em>al-Adab al-Mufrad </em>dari hadits Anas, beliau berkata:</span></div><div style="text-align: right;"><span style="font-size: x-small;"><strong><span style="font-size: small;">كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إذَا أَرَادَ أَنْ يَدْخُلَ الْخَلَاءَ قال : اللهم إني أعوذ بك من الخبث والخبائث </span></strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<em>Adalah Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam apabila hendak masuk ke kamar kecil beliau membaca: <strong>Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi.</strong></em>"</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Lajnah Daimah dalam fatawanya, no. 1607, mengatakan:</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"Di antara adab Islam, seseorang berdzikir kepada Tuhannya ketika hendak masuk ke kamar kecil atau kamar mandi. Yaitu dengan membaca sebelum masuk: <strong><em>Allaahumma Innii A'udzu Bika Minal Khubutsi wal Khabaaitsi</em></strong>. Dan hendaknya tidak menyebut nama Allah setelah masuk di dalamnya, tapi harus diam dari menyebut nama Allah ketika sudah masuk." </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sementara apabila di tempat yang terbuka yang tidak dikhususkan untuk buang hajat, seperti padang pasir dan hutan, maka doa ini dibaca tatkala hendak ditunaikannya hajat seperti ketika seseorang menyingkap pakaiannya. (Syarh Shahih Muslim: 2/92. Subul al Salam: 1/222 dari Maktabah Syamilah).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hal ini merupakan pendapat jumhur ulama dan mereka mengatakan kalau seseorang lupa membaca doa ini maka ia membacanya dalam hati. (Fathul Bari, 1/307).</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Cara membacanya</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Doa ketika akan masuk ke kamar kecil dibaca dengan keras (sampai terdengar suaranya oleh orang lain). Hal ini didasarkan pada dzahir hadits Anas bin Malik di atas. (Fiqih Sunnah, bab Qadlaul Haajah: 1/33)<br />
Imam al Shan'ani berkata: dan dzahir hadits Anas, bahwa Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> mengeraskan dzikir ini, maka begusnya membacanya dengan keras." (Subulus Salam: 1/222)</span></div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: x-small;">Kenapa harus berdoa dengan doa di atas?</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Karena WC dan semisalnya merupakan tempat kotor yang dihuni oleh syetan maka sepantasnya seorang hamba meminta perlindungan kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala agar ia tidak ditimpa oleh kejelekan makhluk tersebut. (Asy Syarhul Mumti‘, 1/83)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><br />
<strong>------------</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>B. Doa keluar dari Toilet</strong></span></div><div style="text-align: center;"><span style="font-size: medium;">غُفْرَانَكَ</span></div><div style="text-align: center;"><strong><span style="font-size: x-small;"><em>Ghufraanaka</em></span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Artinya: Aku mohon ampunan-Mu, Ya Allah.</span></div><div style="text-align: justify;"><strong>* * * * * *</strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Doa ini didasarkan pada hadits Aisyah <em>radliyallah 'anha</em>,</span></div><div style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: small;">كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا خَرَجَ مِنْ الْخَلَاءِ قَالَ غُفْرَانَكَ</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<em>Adalah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, apabila sudah keluar dari kamar kecil beliau membaca: Ghufraanaka.</em>" (HR. Ahmad, al-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibnu Majah, dan dishahihkan oleh al-Albani dalam al-Irwa, no. 52)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Hadits Aisyah <em>radliyallah 'anha</em> di atas adalah riwayat yang paling shahih yang menerangkan masalah ini, sebagaimana yang dikatakan oleh Abu Hatim. (Lihat Fiqih Sunnah: ; dan Subulus Salam: 1/254). </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Ada dua lagi riwayat yang menerangkan tentang masalah ini, namun status keduanya dhaif. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong><em>Pertama</em></strong>, hadits Anas bin Malik, berkata: "Adalah Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> ketika keluar dari kamar kecil, beliau membaca: </span></div><div style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: small;">اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي الْأَذَى وَعَافَانِي</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<em>Segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan kotoran dariku dan yang telah memaafkanku.</em>" (HR. Ibnu Majah. Didhaifkan oleh Syekh al Albani dalam Shahih wa Dhaif Sunan Ibni Majah: 1/373; didhaifkan juga dalam al Misykah no. 374 dan al Irwa' no. 53)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong><em>Kedua</em></strong>, hadits ibnu Umar, bahwa Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam </em>membaca: </span></div><div style="text-align: right;"><strong><span style="font-size: x-small;"><span style="font-size: small;">الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذَاقَنِي لَذَّتَهُ وَأَبْقَى فِي قُوَّتَهُ وَأَذْهَبَ عَنِّي أَذَاهُ</span> </span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">"<em>Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kenikmatan kepadaku, yang masih memberikan kekuatan pada diriku, dan yang telah menghilangkan kotoran dari diriku.</em>" (HR. Ibnus Sunni. Didhaifkan oleh Syaikh Al-Albani dalam Dhaif al-Jami' al Shaghir, no. 4388)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Imam al Shan'ani dalam Subulus Salam menyatakan seluruh sanadnya lemah. (1/254)</span></div><div style="text-align: justify;"><strong><span style="font-size: x-small;">Kapan membacanya?</span></strong></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Membaca doa di atas ketika sudah keluar dari kamar kecil (toilet). (Subulus Salam: 1/253)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Sayyid Sabiq dalam <em>Fiqhus Sunnah</em>-nya mengatakan: "apabila keluar hendaknya mendahulukan kaki kanan, kemudian membaca: Ghufraanaka. (1/37)</span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong>Kenapa beristighfar?</strong></span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Nabi <em>shallallahu 'alaihi wasallam</em> beristighfar ketika keluar dari kamar kecil mengandung beberapa makna: </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><strong><em>Pertama</em></strong>, karena beliau tidak berdzikir kepada Allah sewaktu buang air. Padahal beliau senantiasa berdzikir kepada Allah setiap saatnya. Beliau menganggap bahwa meninggalkan dzikir pada waktu itu adalah kesalahan dan merasa berdosa, karenanya beliau bersegera istighfar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;"><em><strong>Kedua</strong></em>, maknanya adalah beliau bertaubat dari kelemahannya dalam menyukuri nikmat Allah yang diberikan kepadanya. Allah telah memberinya makan, lalu memudahkan beliau mencernanya, lalu memudahkan kotoran keluar darinya. Karenanya beliau merasa syukur beliau masih sangat sedikit dibandingkan nikmat ini, makanya beliau segera beristighfar. </span></div><div style="text-align: justify;"><span style="font-size: x-small;">Kemudian Imam al Shan'ani menyimpulkan, boleh jadi istighfarnya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dari kedua-duanya. <em>Wallahu a'lam</em>.</span></div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-2251663930350317112012-02-07T22:07:00.001-08:002012-02-07T22:07:34.315-08:00Al-Fiil (Al-Fil) Dan Artinya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="font-size: x-small;"> Artinya : <span style="font-size: small;"><b>Gajah</b> <i>(The Elephant)</i></span><br />
<span style="font-size: x-small;">Surat ke <b>105 = 5</b> Ayat (diwahyukan di <b>Mekah</b>)</span><br />
</span> <br />
<table bgcolor="white" border="0" cellpadding="0" wrap=""><tbody>
<tr><td class="z32" style="padding-right: 10px;"> <br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/105/105_1.png" /></div><div class="quran2"><i>alam tara kayfa fa'ala rabbuka bi-ash-haabi lfiil</i></div><div class="quran3">[105:1] Apakah kamu tidak memperhatikan bagaimana Tuhanmu telah bertindak terhadap tentara bergajah?</div><div class="quran6"><i>[105:1] Have you not considered how your Lord dealt with the possessors of the elephant?</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/105/105_2.png" /></div><div class="quran2"><i>alam yaj'al kaydahum fii tadhliil</i></div><div class="quran3">[105:2] Bukankah Dia telah menjadikan tipu daya mereka (untuk menghancurkan Ka'bah) itu sia-sia?,</div><div class="quran6"><i>[105:2] Did He not cause their war to end in confusion,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/105/105_3.png" /></div><div class="quran2"><i>wa-arsala 'alayhim thayran abaabiil</i></div><div class="quran3">[105:3] dan Dia mengirimkan kepada mereka burung yang berbondong-bondong,</div><div class="quran6"><i>[105:3] And send down (to prey) upon them birds in flocks,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/105/105_4.png" /></div><div class="quran2"><i>tarmiihim bihijaaratin min sijjiil</i></div><div class="quran3">[105:4] yang melempari mereka dengan batu (berasal) dari tanah yang terbakar,</div><div class="quran6"><i>[105:4] Casting against them stones of baked clay,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/105/105_5.png" /></div><div class="quran2"><i>faja'alahum ka'ashfin ma/kuul</i></div><div class="quran3">[105:5] lalu Dia menjadikan mereka seperti daun-daun yang dimakan (ulat).</div><div class="quran6"><i>[105:5] So He rendered them like straw eaten up?</i></div></td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="1"><tbody>
<tr align="center"> <td class="d3b1"><span style="color: black; font-size: x-small;">Halaman ke -» </span> <b> 1 </b> </td></tr>
<tr align="center"><td><div class="d4b" style="margin-top: 5px;"> Ada <b><span style="font-size: small;">5 </span></b> Ayat pada Surat <b>Al-Fiil (Al-Fil)</b> </div></td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
</div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-25388334123773453412012-02-07T22:06:00.001-08:002012-02-07T22:06:40.141-08:00Surat Ayat Kursi Dan Terjemahannya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="text-align: justify;">Ayat kursi merupakan salah satu ayat Al-Qur’an yang kerap dibaca oleh umat muslim karena dipercaya memiliki banyak faedah apabila dibaca. Letak Ayat ini di Al-Quran berada pada Surat Al-Baqarah Ayat 255. Salah satunya, konon katanya bisa menjauhkan dari</div><div style="text-align: justify;">Terlepas dari apa saja faedah dari ayat ini yang banyak dipercayai oleh umat Islam, kalau dibaca sekilas arti atau terjemahan ayat tersebut secara tegas mengingatkan dan meyakinkan kita akan keesaan Allah beserta segala kekuasaan Allah yang tiada batas. Berikut ini ayat kursi beserta terjemahannya agar apabila kita membacanya tidak hanya sekedar melafalkan saja, tetapi kita juga paling tidak mengetahui artinya dan memaknainya dihati.</div><div class="wp-caption aligncenter" style="width: 486px;"><img alt="ayat kursi: sumber wikipedia" height="219" src="http://upload.wikimedia.org/wikipedia/id/7/7e/002-255.png" title="ayat kursi: sumber wikipedia" width="476" /><div class="wp-caption-text">Sumber Wikipedia</div></div><div style="text-align: justify;">Buat yang masih belajar baca Al-Quran: begini bacanya:</div><blockquote> <div style="text-align: justify;">ALLAHU LAA ILAAHA ILLA HUWAL HAYYUL QAYYUM. LAA TA’KHUDZUHUU SINATUW WA LAA NAUUM. LAHUU MAA FISSAMAAWAATI WA MAA FIL ARDH. MAN DZAL LADZII YASFA’U ‘INDAHUU ILLAA BI IDZNIH. YA’LAMU MAA BAINA AIDIIHIM WA MAA KHALFAHUM. WA LAA YUHITHUUNA BI SYAI-IN MIN ‘ILMIHII ILLAA BI MAASYAA’ WASI’A KURSIYYUHUSSAMAAWAATI WAL ARDH. WA LAA YA-UUDHUHU HIFZHUHUMAA WAHUWAL ‘ALIYYUL AZHIIM.</div></blockquote><div style="text-align: justify;">Nah kalau artinya begini:</div><blockquote> <div style="text-align: justify;"><em>Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya);tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar (Terjemahan Ibnu Katsir)</em></div></blockquote><div style="text-align: justify;">Demikian Posting dari aku semoga bermanfaat <img alt=":)" class="wp-smiley" src="http://s0.wp.com/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif?m=1308100316g" /> </div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-56184100103776787112012-02-07T22:04:00.001-08:002012-02-07T22:04:40.800-08:00At-Tiin (At-Tin)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="font-size: x-small;"> Artinya : <span style="font-size: small;"><b>Buah Tin</b> <i>(The Fruit of Fig)</i></span><br />
<span style="font-size: x-small;">Surat ke <b>95 = 8</b> Ayat (diwahyukan di <b>Mekah</b>)</span><br />
</span> <br />
<table bgcolor="white" border="0" cellpadding="0" wrap=""><tbody>
<tr><td class="z32" style="padding-right: 10px;"> <br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_1.png" /></div><div class="quran2"><i>wattiini wazzaytuun</i></div><div class="quran3">[95:1] Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,</div><div class="quran6"><i>[95:1] I swear by the fig and the olive,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_2.png" /></div><div class="quran2"><i>wathuuri siiniin</i></div><div class="quran3">[95:2] dan demi bukit Sinai,</div><div class="quran6"><i>[95:2] And mount Sinai,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_3.png" /></div><div class="quran2"><i>wahaadzaa lbaladi l-amiin</i></div><div class="quran3">[95:3] dan demi kota (Mekkah) ini yang aman,</div><div class="quran6"><i>[95:3] And this city made secure,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_4.png" /></div><div class="quran2"><i>laqad khalaqnaa l-insaana fii ahsani taqwiim</i></div><div class="quran3">[95:4] sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .</div><div class="quran6"><i>[95:4] Certainly We created man in the best make.</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_5.png" /></div><div class="quran2"><i>tsumma radadnaahu asfala saafiliin</i></div><div class="quran3">[95:5] Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),</div><div class="quran6"><i>[95:5] Then We render him the lowest of the low.</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_6.png" /></div><div class="quran2"><i>illaalladziina aamanuu wa'amiluu shshaalihaati falahum ajrun ghayru mamnuun</i></div><div class="quran3">[95:6] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.</div><div class="quran6"><i>[95:6] Except those who believe and do good, so they shall have a reward never to be cut off.</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_7.png" /></div><div class="quran2"><i>famaa yukadzdzibuka ba'du biddiin</i></div><div class="quran3">[95:7] Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?</div><div class="quran6"><i>[95:7] Then who can give you the lie after (this) about the judgment?</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_8.png" /></div><div class="quran2"><i>alaysallaahu bi-ahkami lhaakimiin</i></div><div class="quran3">[95:8] Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?</div><div class="quran6"><i>[95:8] Is not Allah the best of the Judges?</i></div></td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="1"><tbody>
<tr align="center"> <td class="d3b1"><span style="color: black; font-size: x-small;"><br />
</span><b></b> </td></tr>
<tr align="center"><td><div class="d4b" style="margin-top: 5px;"> Ada <b><span style="font-size: small;">8 </span></b> Ayat pada Surat <b>At-Tiin (At-Tin)</b> </div></td></tr>
</tbody></table><br />
<br />
</div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-49547250197888072332012-02-07T22:03:00.001-08:002012-02-07T22:03:47.684-08:00Surat Al Fatihah dan Artinya<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="post-header"> </div>Berikut ini adalah Surat Al Fatehah serta terjemahannya. Disertai pula penjelasan singkat.<br />
<span style="font-size: medium;"><br />
</span><br />
<span style="font-size: medium;">بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (١)</span><br />
<span style="font-size: medium;">الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ (٢)</span><br />
<span style="font-size: medium;">الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ (٣)</span><br />
<span style="font-size: medium;">مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ (٤)</span><br />
<span style="font-size: medium;">إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ (٥)</span><br />
<span style="font-size: medium;">اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ (٦)</span><br />
<span style="font-size: medium;">صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلا الضَّالِّينَ (٧)</span><br />
<br />
1. dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].<br />
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].<br />
3. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.<br />
4. yang menguasai[4] di hari Pembalasan[5].<br />
5. hanya Engkaulah yang Kami sembah[6], dan hanya kepada Engkaulah Kami meminta pertolongan[7].<br />
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,<br />
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]<br />
<br />
Penjelasan:<br />
[1] Maksudnya: saya memulai membaca al-Fatihah ini dengan menyebut nama Allah. Setiap pekerjaan yang baik, hendaknya dimulai dengan menyebut asma Allah, seperti makan, minum, menyembelih hewan dan sebagainya. Allah ialah nama zat yang Maha Suci, yang berhak disembah dengan sebenar-benarnya, yang tidak membutuhkan makhluk-Nya, tapi makhluk yang membutuhkan-Nya. Ar Rahmaan (Maha Pemurah): salah satu nama Allah yang memberi pengertian bahwa Allah melimpahkan karunia-Nya kepada makhluk-Nya, sedang Ar Rahiim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Senantiasa bersifat rahmah yang menyebabkan Dia selalu melimpahkan rahmat-Nya kepada makhluk-Nya.<br />
<br />
[2] Alhamdu (segala puji). memuji orang adalah karena perbuatannya yang baik yang dikerjakannya dengan kemauan sendiri. Maka memuji Allah berrati: menyanjung-Nya karena perbuatannya yang baik. lain halnya dengan syukur yang berarti: mengakui keutamaan seseorang terhadap nikmat yang diberikannya. kita menghadapkan segala puji bagi Allah ialah karena Allah sumber dari segala kebaikan yang patut dipuji.<br />
<br />
[3] Rabb (tuhan) berarti: Tuhan yang ditaati yang Memiliki, mendidik dan Memelihara. Lafal Rabb tidak dapat dipakai selain untuk Tuhan, kecuali kalau ada sambungannya, seperti rabbul bait (tuan rumah). 'Alamiin (semesta alam): semua yang diciptakan Tuhan yang terdiri dari berbagai jenis dan macam, seperti: alam manusia, alam hewan, alam tumbuh-tumbuhan, benda-benda mati dan sebagainya. Allah Pencipta semua alam-alam itu.<br />
<br />
[4] Maalik (yang menguasai) dengan memanjangkan mim,ia berarti: pemilik. dapat pula dibaca dengan Malik (dengan memendekkan mim), artinya: Raja.<br />
<br />
[5] Yaumiddin (hari Pembalasan): hari yang diwaktu itu masing-masing manusia menerima pembalasan amalannya yang baik maupun yang buruk. Yaumiddin disebut juga yaumulqiyaamah, yaumulhisaab, yaumuljazaa' dan sebagainya.<br />
<br />
[6] Na'budu diambil dari kata 'ibaadat: kepatuhan dan ketundukkan yang ditimbulkan oleh perasaan terhadap kebesaran Allah, sebagai Tuhan yang disembah, karena berkeyakinan bahwa Allah mempunyai kekuasaan yang mutlak terhadapnya.<br />
<br />
[7] Nasta'iin (minta pertolongan), terambil dari kata isti'aanah: mengharapkan bantuan untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri.<br />
<br />
[8] Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.<br />
<br />
[9] Yang dimaksud dengan mereka yang dimurkai dan mereka yang sesat ialah semua golongan yang menyimpang dari ajaran Islam. </div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-52789967443905986062012-02-06T05:39:00.001-08:002012-02-06T05:39:02.534-08:00Menegur Dan Ditegur<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">bismillah..<br />
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: left;">sekadar perkongsian.. *share di blog* hehe</div><br />
<div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: left;">kata-kata (di bawah ini) benar-benar menyentap sanubari..</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: left;">moga diri ini lebih berhati-hati dlm menuturkan setiap kata-kata dan berlapang dada sentiasa..</div><div style="margin: 0px 0px 14px;"><br />
</div><div style="background-color: white; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;">TEGURAN ITU NASIHAT</div><div style="background-color: white; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;">Buat yang menegur,<br />
tidak salah menutur bicara,<br />
untuk membetulkan apa yang tak kena,<br />
tapi jangan pernah kau lupa,<br />
yang ditegur itu juga manusia,<br />
punya perasaan punya rasa,<br />
berhemahlah dan lembutlah dalam menyusun kata,<br />
agar apa yang dikata mudah diterima,<br />
juga supaya tiada yang terasa,<br />
lalu menjeruk rasa bermasam muka,<br />
mungkin juga hingga menitis airmata,<br />
kerana pedih dan bisanya kata-kata yang menusuk jiwa.</div><div style="background-color: white; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;">Buat yang ditegur,<br />
memang tak mudah nak berlapang dada,<br />
bila ada yang memberi teguran secara tiba-tiba,<br />
terasa sesak di jiwa,<br />
terasa ego menyala-nyala,<br />
terasa goyah dari zon selesa,<br />
terasa bergoyang iman di dada,<br />
tapi jangan pernah kau lupa,<br />
yang kau juga manusia biasa,<br />
yang tak mungkin bebas dari berbuat dosa,<br />
jadi harusnya kau gembira,<br />
bila ada yang berani menegur kau didunia,<br />
kerna peluang seperti itu tiada di akhirat sana,<br />
jadi bukalah minda seluas-luasnya,<br />
ukirlah senyuman dimuka,<br />
bila ade secicip teguran yang menerpa,<br />
kerna itu juga menjadi tanda,<br />
diri kau masih ada yang cinta,<br />
dan jalan untuk kau sudah dibuka,<br />
untuk menyusur jalan yang lurus kepada-Nya.<br />
Biiznillah.Allahu a’lam.</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;">[dakwat.org]</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;">"serulah (manusia) kepada jalan Tuhanmu dengan <b>hikmah </b>dan pengajaran yang baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik . . . . . . . " [an-nahl:125]</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: center;"><br />
</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: right;">~masih dalam proses pembelajaran~</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: right;">sedang mencari identiti diri </div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: right;">diri ini belum cukup sempurna lg</div><div style="background-color: white; color: #222222; font-family: Arial,Helvetica,Tahoma,sans-serif; font-size: 12px; line-height: 20px; margin: 0px 0px 14px; text-align: right;">wallahua'lam..</div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-46151666792466883622012-02-06T05:37:00.001-08:002012-02-06T05:37:47.984-08:00shalat sunah tasbih<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><i>Bismillahirrahmanirrahim</i><br />
<div class="post-body entry-content"><div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #222222;"><i>Solat ini disebut Solat Tasbih kerana diucapkan tasbih sebanyak 300 tasbih. Solat Tasbih dianjurkan kalau boleh tiap-tiap malam, andaikata tidak sanggup sekali seminggu, andaikata tidak sanggup, usahakan sekali sebulan, sekiranya tidak sanggup sekali sebulan, sekali setahun, kalau setahun sekali pun tidak sanggup, kerjakanlah sekali dalam seumur hidup.</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Solat Sunat Tasbih dilakukan empat rakaat dengan satu salam. Elok dilakukan sebelah malam, namun boleh juga di siang hari. Harus diingat, wlaupun 4 rakaat, solat ini mengambil masa yg agak lama, kerana diselangi membaca 300 x tasbih.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #222222;">عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لِلْعَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ يَا عَبَّاسُ يَا عَمَّاهُ أَلَا أُعْطِيكَ أَلَا أَمْنَحُكَ أَلَا أَحْبُوكَ أَلَا أَفْعَلُ بِكَ عَشْرَ خِصَالٍ إِذَا أَنْتَ فَعَلْتَ ذَلِكَ غَفَرَ اللَّهُ لَكَ ذَنْبَكَ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ قَدِيمَهُ وَحَدِيثَهُ خَطَأَهُ وَعَمْدَهُ صَغِيرَهُ وَكَبِيرَهُ سِرَّهُ وَعَلَانِيَتَهُ عَشْرَ خِصَالٍ أَنْ تُصَلِّيَ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ تَقْرَأُ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَسُورَةً فَإِذَا فَرَغْتَ مِنْ الْقِرَاءَةِ فِي أَوَّلِ رَكْعَةٍ وَأَنْتَ قَائِمٌ قُلْتَ سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ خَمْسَ عَشْرَةَ مَرَّةً ثُمَّ تَرْكَعُ فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ رَاكِعٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ الرُّكُوعِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَهْوِي سَاجِدًا فَتَقُولُهَا وَأَنْتَ سَاجِدٌ عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ مِنْ السُّجُودِ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَسْجُدُ فَتَقُولُهَا عَشْرًا ثُمَّ تَرْفَعُ رَأْسَكَ فَتَقُولُهَا عَشْرًا فَذَلِكَ خَمْسٌ وَسَبْعُونَ فِي كُلِّ رَكْعَةٍ تَفْعَلُ ذَلِكَ فِي أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ إِنْ اسْتَطَعْتَ أَنْ تُصَلِّيَهَا فِي كُلِّ يَوْمٍ مَرَّةً فَافْعَلْ فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ جُمُعَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ شَهْرٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي كُلِّ سَنَةٍ مَرَّةً فَإِنْ لَمْ تَفْعَلْ فَفِي عُمُرِكَ مَرَّةً</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #222222;"><span dir="LTR"></span> </span></b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #222222;">رواه أبو داود و إبن ماجه</span><span dir="LTR"></span><span style="color: #222222;"><span dir="LTR"></span></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #222222;"><i><br />
</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Bacaan tasbih itu ialah :</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;"><b><span dir="RTL" lang="AR-SA">سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ</span></b></span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">"Maha Suci Allah dan segala puji bagi Allah, dan tiada Tuhan yang berhak disembah melainkan Allah, </span><span style="color: #222222;">Allah Maha Besar"</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #222222;"><i>Solat ini dilakukan 4 rakaat, setiap satu rakaat kita baca 75 x tasbih. 4 rakaat menjadikannya 300 tasbih</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #222222;"><i><br />
</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Bacaan tasbih dalam satu rakaat ialah:</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">1. selepas baca doa Iftitah, al-Fatihah dan surah, kita baca 15 kali tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">2. rukuk - 10 kali tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">3. iktidal - 10 kali tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">4. sujud - 10 kali tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">5. duduk antara 2 sujud - 10 kali tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">6. sujud semula - 10 kali tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><span style="color: #222222;"><i>7. duduk sebentar sebelum berdiri semula/selepas tahiyat awal @ akhir - 10 kali tasbih</i></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Jadi jumlah tasbih dalam satu rakaat ialah 75 tasbih . Ulang langkah 1-7 sampai 4 rakaat, jadi jumlah semuanya 300 tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;"></span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Niat Solat Tasbih</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><b><span dir="RTL" lang="AR-SA" style="color: #222222;">أصَلِّي سُنَّةَ التَسْبِيحِ أَرْبَعَ رَكَعَاتٍ لِلهِ تَعالىَ</span></b><span dir="LTR"></span><b><span style="color: #222222;"><span dir="LTR"></span></span></b><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Sahaja aku sembahyang sunnat tasbih empat rakaat kerana Allah Ta'ala</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;"><br />
</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Surah-surah yang sunat dibaca selepas al-Fatihah</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">1. Rakaat pertama : Surah at-Takasur</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">2. Rakaat Kedua : Surah al-Asr</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">3. Rakaat Ketiga : Surah al-Kafirun</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">4. Rakaat Keempat : Surah al-Ikhlas</span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;"></span><span style="color: #222222;"></span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><b><span style="color: #222222;"><i>Doa Sunat Sembahyang Tasbih</i></span></b></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">"Ya Allah, Ya Tuhanku, aku bermohon taufiq daripada Mu seperti mana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk, </span></i><i><span style="color: #222222;">dan jadikanlah amalan ini sepertimana amalan ahli yakin, dan jadikan aku dari golongan yang menerima nasihat, </span></i><i><span style="color: #222222;">orang-orang yang bertaubat, dan keazaman ku seperti mana orang-orang yang takut.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Dan aku bermohon seperti mana pemohon orang yang suka kepada kebaikan dan beribadah </span><span style="color: #222222;">seperti ibadat orang-orang yang warak. Dan jadikan pengetahuanku ini sebagai ahli-ahli yang berilmu </span><span style="color: #222222;">sehingga aku termasuk ke dalam golongan orang yang takut kepada Engkau</span><span style="color: #222222;">.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Ya Allah, aku memohon kepadaMu, </span></i><i><span style="color: #222222;">jadikan dalam diriku ini perasaan takut yang dapat menghalang aku daripada melakukan maksiat </span></i><i><span style="color: #222222;">sehinggalah aku beramal dengan penuh ketaatan kepadaMu sebagaimana amalan</span></i><i><span style="color: #222222;">yang aku merasa perlu mendapatkan keredhaanMu dan juga sehingga aku betul-betul ikhlas </span></i><i><span style="color: #222222;">dan bertawakal kepadMu dalam setiap perkara, dan aku memohon supaya menjadi orang yang baik sangka </span></i><i><span style="color: #222222;">terhadap Engkau Maha Suci Engkau Pencipta Cahaya kebenaran.</span></i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt;"><i><span style="color: #222222;">Ya Tuhan kami, sempurnakanlah kepada kami cahaya kebenaran, dan ampunilah kami. </span></i><i><span style="color: #222222;">Sesungguhnya di atas sesuatu itu Engkau Maha Berkuasa."</span></i></div></div><div><br />
</div><div><br />
</div><a href="http://4.bp.blogspot.com/-7JGybFU7lxo/Tw0XIXuvPhI/AAAAAAAABEw/dhwxaUMG4EY/s1600/DSC_0095%2B%25282%2529.jpg"><img alt="" border="0" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5696234536269987346" src="http://4.bp.blogspot.com/-7JGybFU7lxo/Tw0XIXuvPhI/AAAAAAAABEw/dhwxaUMG4EY/s400/DSC_0095%2B%25282%2529.jpg" style="cursor: pointer; height: 225px; width: 400px;" /></a><br />
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;"><i><br />
</i></div><div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 0.0001pt; text-align: right;"><i>~Practice makes perfect~</i></div></div><span class="post-icons"> </span> <span class="post-labels">By : Amirul Rozie<br />
</span></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-11196488838387540162012-02-06T05:36:00.001-08:002012-02-06T05:36:31.599-08:00Cara Termudah Menghafal Al-Qur’an<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <div class="post-header"> </div><div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on">Segala pujian hanya milik Allah, shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, kepada keluarganya, dan para sahabat seluruhnya.<br />
Keistimewaan metode ini adalah seseorang akan memperoleh kekuatan dan kemapanan hafalan serta dia akan cepat dalam menghafal sehingga dalam waktu yang singkat dia akan segera mengkhatamkan Al-Quran. Berikut kami akan paparkan metodenya beserta pencontohan dalam menghafal surah Al-Jumuah:<br />
<span id="more-536"></span><br />
1. Bacalah ayat pertama sebanyak 20 kali.<br />
2. Bacalah ayat kedua sebanyak 20 kali.<br />
3. Bacalah ayat ketiga sebanyak 20 kali.<br />
4. Bacalah ayat keempat sebanyak 20 kali<br />
5. Keempat ayat di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.<br />
6. Bacalah ayat kelima sebanyak 20 kali.<br />
7. Bacalah ayat keenam sebanyak 20 kali.<br />
8. Bacalah ayat ketujuh sebanyak 20 kali.<br />
9. Bacalah ayat kedelapan sebanyak 20 kali.<br />
10. Keempat ayat (ayat 5-8) di atas dari awal hingga akhir digabungkan dan dibaca ulang sebanyak 20 kali.<br />
11. Bacalah ayat pertama hingga ayat ke 8 sebanyak 20 kali untuk memantapkan hafalannya.<br />
Demikian seterusnya pada setiap surah hingga selesai menghafal seluruh surah dalam Al-Quran. Jangan sampai kamu menghafal dalam sehari lebih dari seperdelapan juz, karena itu akan menyebabkan hafalanmu bertambah berat sehingga kamu tidak bisa menghafalnya.<br />
<strong>JIKA AKU INGIN MENAMBAH HAFALAN PADA HARI BERIKUTNYA, BAGAIMANA CARANYA?<br />
</strong><br />
Jika kamu ingin menambah hafalan baru (halaman selanjutnya) pada hari berikutnya, maka sebelum kamu menambah dengan hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas, maka anda harus membaca hafalan lama (halaman sebelumnya) dari ayat pertama hingga ayat terakhir (muraja’ah) sebanyak 20 kali agar hafalan ayat-ayat sebelumnya tetap kokoh dan kuat dalam ingatanmu. Kemudian setelah mengulangi (muraja’ah) maka baru kamu bisa memulai hafalan baru dengan metode yang aku sebutkan di atas.<br />
<strong>BAGAIMANA CARANYA AKU MENGGABUNGKAN ANTARA MENGULANG (MURAJA’AH) DENGAN </strong><strong>MENAMBAH HAFALAN BARU?</strong><br />
Jangan sekali-kali kamu menambah hafalan Al-Qur`an tanpa mengulang hafalan yang sudah ada sebelumya. Hal itu karena jika kamu hanya terus-menerus melanjutkan menghafal Al-Qur’an hingga khatam tapi tanpa mengulanginya terlebih dahulu, lantas setelah khatam kamu baru mau mengulanginya dari awal, maka secara tidak disadari kamu telah banyak kehilangan hafalan yang pernah dihafal.<br />
Oleh karena itu metode yang paling tepat dalam menghafal adalah dengan menggabungkan antara murajaah (mengulang) dan menambah hafalan baru. Bagilah isi Al-Qur`an menjadi tiga bagian,yang mana satu bagian berisi 10 juz. Jika dalam sehari kamu telah menghafal satu halaman maka ulangilah dalam sehari empat halaman yang telah dihafal sebelumnya hingga kamu menyelesaikan 10 juz. Jika kamu telah berhasil menyelesaikan 10 juz maka berhentilah menghafal selama satu bulan penuh dan isi dengan mengulang apa yang telah dihafal, dengan cara setiap hari kamu mengulangi (meraja’ah) sebanyak 8 halaman.<br />
Setelah selesai satu bulan kamu mengulangi hafalan, sekarang mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan hafalan 20 juz. Jika kamu telah menghafal 20 juz maka berhentilah menghafal selama 2 bulan untuk mengulangi hafalan 20 juz, dimana setiap hari kamu harus mengulang (meraja’ah) sebanyak 8 halaman. Jika sudah mengulang selama dua bulan, maka mulailah kembali dengan menghafal hafalan baru sebanyak satu atau dua lembar tergantung kemampuan, sambil kamu mengulangi setiap harinya 8 halaman hingga kamu bisa menyelesaikan seluruh Al-Qur’an.<br />
Jika anda telah selesai menghafal semua isi Al-Qur`an, maka ulangilah 10 juz pertama secara tersendiri selama satu bulan, dimana setiap harinya kamu mengulang setengah juz. Kemudian pindahlah ke 10 juz berikutnya, juga diulang setengah juz ditambah 8 halaman dari sepuluh juz pertama setiap harinya. Kemudian pindahlah untuk mengulang 10 juz terakhir dari Al-Qur`an selama sebulan, dimana setiap harinya mengulang setengah juz ditambah 8 halaman dari 10 juz pertama dan 8 halaman dari 10 juz kedua.<br />
<strong>BAGAIMANA CARA MERAJA’AH AL-QURAN (30 JUZ) SETELAH AKU MENYELESAIKAN METODE MURAJA’AH DI ATAS?<br />
</strong>Mulailah mengulangi Al-Qur’an secara keseluruhan dengan cara setiap harinya mengulang 2 juz, dengan mengulanginya 3 kali dalam sehari. Dengan demikian maka kamu akan bisa mengkhatamkan Al-Qur’an sekali setiap dua minggu.<br />
Dengan metode seperti ini maka dalam jangka satu tahun (insya Allah) kamu telah mutqin (kokoh) dalam menghafal Al-Qur’an, dan lakukanlah cara ini selama satu tahun penuh.<br />
<strong>APA YANG AKU LAKUKAN SETELAH MENGHAFAL AL-QUR’AN SELAMA SATU TAHUN?<br />
</strong>Setelah menguasai hafalan dan mengulangInya dengan itqan (mantap) selama satu tahun, hendaknya bacaan Al-Qur’an yang kamu baca setiap hari hingga akhir hayatmu adalah bacaan yang dilakukan oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- semasa hidup beliau. Beliau membagi isi Al-Qur`an menjadi tujuh bagian (dimana setiap harinya beliau membaca satu bagian tersebut), sehingga beliau mengkhatamkan Al-Qur’an sekali dalam sepekan.<br />
Aus bin Huzaifah -rahimahullah- berkata: <em>Aku bertanya kepada para sahabat Rasulullah -shallallahu alaihi wasallam-, “Bagaimana caranya kalian membagi Al-Qur`an untuk dibaca setiap hari?” Mereka menjawab:</em><br />
<h2> نُحَزِّبُهُ ثَلَاثَ سُوَرٍ وَخَمْسَ سُوَرٍ وَسَبْعَ سُوَرٍ وَتِسْعَ سُوَرٍ وَإِحْدَى عَشْرَةَ سُورَةً وَثَلَاثَ عَشْرَةَ سُورَةً وَحِزْبَ الْمُفَصَّلِ مِنْ قَافْ حَتَّى يُخْتَمَ</h2><em><br />
“Kami membaginya menjadi (tujuh bagian yakni): Tiga surat, lima surat, tujuh surat, sembilan surat, sebelas surat, tiga belas surat, dan hizb al-mufashshal yaitu dari surat Qaf sampai akhir (mushaf).” </em><strong>(HR. Ahmad no. 15578).</strong><br />
Maksudnya:<br />
-Hari pertama: Mereka membaca surat “al-fatihah” hingga akhir surat “an-nisa`”.<br />
-Hari kedua: Dari surat “al-maidah” hingga akhir surat “at-taubah”..<br />
-Hari ketiga: Dari surat “Yunus” hingga akhir surat “an-nahl”.<br />
-Hari keempat: Dari surat “al-isra” hingga akhir surat “al-furqan”.<br />
-Hari kelima: Dari surat “asy-syu’ara” hingga akhir surat “Yasin”.<br />
-Hari keenam: Dari surat “ash-shaffat” hingga akhir surat “al-hujurat”.<br />
-Hari ketujuh: Dari surat “qaaf” hingga akhir surat “an-nas”.<br />
Para ulama menyingkat bacaan Al-Qur`an Nabi -shallallahu alaihi wasallam- ini menjadi kata: ”<span style="font-size: small;">فَمِي بِشَوْقٍ</span>“. Setiap huruf yang tersebut menjadi simbol dari awal surat yang dibaca oleh Nabi -shallallahu alaihi wasallam- pada setiap harinya. Maka:<br />
- Huruf “fa`” adalah simbol dari surat “al-fatihah”. Maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari pertama dimulai dari surah al-fatihah.<br />
- Huruf “mim” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kedua dimulai dari surah al-maidah.<br />
- Huruf “ya`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketiga dimulai dari surah Yunus.<br />
- Huruf ”ba`” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keempat dimulai dari surah Bani Israil yang juga dinamakan surah al-isra`.<br />
- Huruf “syin” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari kelima dimulai dari surah asy-syu’ara`.<br />
- Huruf “waw” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari keenam dimulai dari surah wash shaffat.<br />
- Huruf “qaaf” maksudnya bacaan Al-Qur`an beliau di hari ketujuh dimulai dari surah qaf hingga akhir muashaf yaitu surah an-nas.<br />
Adapun pembagian hizib yang ada pada Al-Qur an sekarang, maka itu tidak lain adalah buatan Hajjaj bin Yusuf.<br />
<strong>BAGAIMANA CARA MEMBEDAKAN ANTARA BACAAN YANG MUTASYABIH (AYAT YANG MIRIP) DALAM AL-QUR’AN?</strong><br />
Cara terbaik untuk membedakan antara dua ayat yang kelihatannya menurut kamu hampir sama (mutasyabih), adalah dengan cara membuka mushaf dan carilah kedua ayat tersebut. Lalu carilah perbedaan antara kedua ayat tersebut, cermatilah perbedaan tersebut, kemudian buatlah tanda/catatan (di dalam hatimu) yang bisa kamu jadikan sebagai tanda untuk membedakan antara keduanya. Kemudian, ketika kamu melakukan murajaah hafalan, maka perhatikanlah perbedaan tersebut secara berulang-ulang sampai kamu mutqin dalam mengingat perbedaan antara keduanya.<br />
<strong>BEBERAPA KAIDAH DAN KETENTUAN DALAM MENGHAFAL AL-QUR`AN:<br />
</strong><br />
1- Kamu harus menghafal melalui bantuan seorang guru yang bisa membenarkan bacaanmu jika salah.<br />
2- Hafalkanlah 2 halaman setiap hari: 1 halaman setelah subuh dan 1 halaman setelah ashar atau maghrib. Dengan metode seperti ini (insya Allah) kamu akan bisa menghafal Al-Qur`an secara mutqin dalam kurun waktu satu tahun. Tetapi jika kamu memperbanyak kapasitas hafalan setiap harinya maka kemampuan menghafalmu akan melemah.<br />
3- Menghafallah mulai dari surat an-nas hingga surat al-baqarah karena hal itu lebih mudah. Tapi setelah kamu menghafal Al-Qur`an maka urutan meraja’ahmu dimulai dari Al-Baqarah sampai An-Nas.<br />
4- Dalam menghafal hendaknya menggunakan satu mushaf saja (baik dalam cetakan maupun bentuknya), karena hal itu sangat membantu dalam menguatkan hafalan dan agar lebih cepat mengingat letak-letak ayatnya, ayat apa yang ada di akhir halaman ini dan ayat apa yang ada di awal halaman sebelahnya.<br />
5- Setiap orang yang menghafal Al-Qur’an pada 2 tahun pertama biasanya apa yang telah dia hafal masih mudah hilang, dan masa ini disebut fase at-tajmi’ (pengumpulan hafalan). Karenanya janganlah kamu bersedih karena ada sebagian hafalanmu yang kamu lupa atau kamu banyak keliru dalam hafalan. Ini adalah fase yang sulit sebagai ujian bagimu, dan ini adalah fase rentan yang bisa menjadi pintu masuknya setan untuk menghentikan kamu dari menghafal Al-Qur`an. Tolaklah was-was tersebut dari dalam hatimu dan teruslah menghafal, karena dia (menghafal Al-Qur`an) merupakan perbendaharaan harta yang tidak diberikan kepada sembarang orang.<br />
[Oleh: Asy-Syaikh Dr. Abdul Muhsin Muhammad Al-Qasim, imam dan khathib di Masjid Nabawi]</div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-88407020946939070422012-01-28T20:06:00.000-08:002012-01-28T20:06:52.400-08:00DOA MASUK & KELUAR KAMAR MANDI<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h3 class="post-title entry-title"> <span style="font-size: large;">MASUK KAMAR MANDI</span></h3>اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوْذُ بِكَ مِنَ اْلخُبُثِ وَاْلخَبَائِثِ<br />
ALLOHUMMA INNIII A’UDZUBIKA MINAL KHUBUTSI WAL KHOBAAA-ITS.<br />
Ya Alloh aku mohon perlindunganMu dari godaan Syetan<br />
رواه البخاري135 و مسلم563<br />
(الأذكار ص27)<br />
(HR. ِAl-Bukhori no.135 dan Muslim no.563)<br />
kitab Al-Adzkaar An-Nawawy halaman 38<br />
19. KELUAR KAMAR MANDI<br />
DOA KELUAR KAMAR MANDI 01<br />
غُفْرَانَكَ<br />
GHUFROONAKA<br />
saya mohon ampunanMu<br />
رواه الترمذي 7<br />
وأبو داود 28<br />
ابن ماجه 297<br />
وأحمد 24063<br />
والدارمي 677<br />
(HR. At-Turmudzi no.7 Abu Dawud no.28 & ibnu Majah no.297 Ahmad no.24063 & Ad-Daarimy no.677 )<br />
<br />
<span style="font-size: large;">DOA KELUAR KAMAR MANDI</span><br />
<br />
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِّي اْلأَذَى وَعَافَنِيْ<br />
AL_HAMDULILLAHIL LADZII ADZHABA ‘ANNIL ADZAA WA ‘AAFANII<br />
Segala puji bagi Alloh yang telah menge-luarkan kotoran dariku dan selalu mengampuniku.<br />
رواه البخاري297<br />
( (HR. Al-Bukhori no.297<br />
( رواه النسائي في كتاب عمل اليوم ص42 )<br />
(HR. An Nasa’i pada kitab 'Amal Al-Yaum halaman 42 )</div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-70880426911276481402012-01-26T00:26:00.000-08:002012-01-26T00:26:40.392-08:00Bagaimana hukum bila ada wanita yg sholat jum'at?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><div style="font-family: Verdana, sans-serif; text-align: justify;"><b>Assalamualaikum.</b></div><ul style="line-height: 1.4; margin-bottom: 0.5em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0.5em; padding-bottom: 0px; padding-left: 2.5em; padding-right: 2.5em; padding-top: 0px;"><li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Satria Marawis >>Bila ada wanita sholat jamat,sah sholatnya,nggk usah sholat dzuhur lagi,tp wanita tdk trmsk diantara orang2 yang berstatus pengabsah sholat jumat.</li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">Mbah Jenggot II >> Wa`aliakum salam.Bila Wanita sholat jum`at sah.</li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;">لجنة بحث المسائل Kenapa wanita tidak mengerjakan shalat Jumat ?<br />
Karena ada sebuah Hadits:<br />
AL JUMU'ATU HAQQUN WAAJIBUN 'ALAA KULLI MUSLIMIN FII JAMAA'ATIN ILLAA ARBA'ATAN MAMLUUKUN WA IMRA'ATUN WA SHABIYYUN WA MARIIDHUN<br />
Shalat jumat adalah haq yang wajib atas setiap orang Islam, kecuali empat:<br />
- hamba<br />
- wanita<br />
- anak-anak<br />
- orang sakit<br />
(sumber: Bulughul Maram / Subulussalaam 2/57)<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
Wallaahu A'lam</li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><br />
Sedot Wc >>Perempuan solat jum at hukumnya afdhol dan memang ga usah sholat duhur.Sumber :kitab Bughyah hal 76.<br />
YAJUZU LIMAN LA TALZAMUHUL JUM ATI KA ABDIN WA MUSAFIR WA IMROATI AN YUSOLLIYAL JUM ATA BADALAN ANIL DUHRI WAYUJIUHU BAL HIYA AFDOLU LIANNAHA FARDU AHLIL KAMALI WALA TAJUZU IADA TUHA BA'DA HAISU KAMULAT SURUTUHA.</li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><br />
لجنة بحث المسائل Kami hanya menambahi :<br />
Dalam kitab Minhaajul Qawiim/ Hawaasyi Madaniyyah 2/57 diterangkan:<br />
WA MAN SHAHHAT DHUHRUHUU MIMMAN LAA TALZAMUHUL JUMU'ATU SHAHHAT JUM'ATUHUU FAYATAKHAYYARU BAINA FI'IL MAA SYAA`A MINHUMAA LAAKINIL JUMU'ATU AFDHALU LI ANNHAA SHALAATU AHLIL KAMAAL<br />
Orang yang shah melakukan shalat Dhuhur dari orang yang tidak berkewajiban melakukan shalat Jumat, maka shah shalat Jumatnya. Dia boleh memilih dari keduanya (boleh shalat Dhuhur, dan boleh pula shalat Jumat), namun yang lebih utama adalah shalat Jumat....<span class="Apple-converted-space"> </span></li>
<li style="margin-bottom: 0.25em; margin-left: 0px; margin-right: 0px; margin-top: 0px; padding-bottom: 0px; padding-left: 0px; padding-right: 0px; padding-top: 0px; text-indent: 0px;"><br />
Masaji Antoro >>Wa'alaikumsalam<br />
<br />
ALASAN WANITA TIDAK WAJIB JUMAT<br />
1. Berdasarkan dalil nash berupa hadits<br />
2. Terjadi percampuran dengan laki-laki<span class="Apple-converted-space"> </span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;"><span class="Apple-converted-space"> </span><br />
الجمعة حق واجب على كل مسلم في جماعة إلا أربعة عبد مملوك أو امرأة أو صبي أو مريض<br />
__________<br />
(2) رواه النسائي عن حفصة رضي الله عنها، ورواه أبو داود عن طارق بن شهاب بلفظ «الجمعة حق واجب على كل مسلم في جماعة إلا أربعة: عبد مملوك، أو امرأة، أو صبي، أو مريض» (نيل الأوطار:226/3).<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;">“Shalat Jumat kewajiban bagi setiap orang muslim secara berjamaah kecuali bagi hamba sahaya, wanita, anak kecil dan orang sakit” (HR. An-Nasaa-I dari Hafshah, Abu Daud dari Thaariq Bin Syihab Nail al-Authaar III/226)<span class="Apple-converted-space"> </span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;"><br />
ولا تجب علي المرأة لما روى جابر قال " قال رسول الله صلى الله عليه وسلم من كان يؤمن بالله واليوم الآخر فعليه الجمعة الا على امرأة أو مسافر أو عبد أو مريض حديث جابر رواه أبو داود والبيهقي" ولانها تختلط بالرجال وذلك لا يجوز)<br />
</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;">Shalat Jumat tidak diwajibkan bagi wanita berdasarkan hadits riwayat shabat Jabir ra, ia berkata “Rasulullah shallaalu alaihi wa sallam bersabda :<br />
”Barang siapa iman kepada Allah dan hari akhir maka wajib baginya shalat jumat kecuali bagi wanita, orang bepergian, hamba dan orang sakit” (HR. Abu Daud dan Baehaqi)<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
Dan karena shalat jumat bagi wanita akan mengakibatkan terjadi IKHTILAATH (percampuran) dengan kaum laki-laki.<br />
alMajmuu’ Syarh alMuhaddzab IV/484<span class="Apple-converted-space"> </span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;"><br />
(الثالث) الذكورة فلا جمعة على امرأة لما روينا من الخبرين<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;">3. Bagi orang perempuan, maka tidak diwajibkan shalat jumat berdasarkan dua hadits diatas.<br />
Syarh alWajiiz 4/603<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
Namun demikian SHOLAT JUMAT bagi WANITA sudah cukup sebagai pengganti dari sholat DHUHUR, bahkan bagi wanita yang tidak menimbulkan fitnah (tidak cantik, tidak banyak aksi/kakean gaya, kemenyek, tidak bersolek) sebaiknya menghadiri sholat jumat....<span class="Apple-converted-space"> </span></li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;"><br />
يَجُوْزُ لِمَنْ لاَ تَلْزَمُهُ الْجُمْعَةُ كَعَبْدٍ وَمُسَافِرٍ اَوْ اِمْرَاَةٍ يُصَلِّى الْجُمْعَةَ بَدَلاً عَنِ الظُّهْرِ وَيُجْزِئُهُ بَلْ هِيَ اَفْضَلٌ ِلاَنَّهَا فَرْضٌ ِلاَهْلِ الْكَمَالِ وَلاَ تَجُوْزُ اِعَادَتُهَا بَعْدُ حَيْثُ كَمُلَتْ شُرُوْطُهَا (بغية المسترشدين فى باب الصلاة الجمعة, ص 78-79 . و فى المهذب وموهبة ذى الفضل)<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
</li>
<li style="margin: 0px 0px 0.25em; padding: 0px; text-indent: 0px;">Di perkenankan bagi wanita yang tidak berkewajiban jum’at seperti budak, musafir, dan wanita untuk melaksanakan shalat jum’at sebagai pengganti Dzuhur, bahkan shalat jum’at lebih baik, karena merupakan kewajiban bagi mereka yang sudah sempurna memenuhi syarat dan tidak boleh diulangi dengan shalat Dzuhur sesudahnya, sebab semua syarat-syaratnya sudah terpenuhi secara sempurna. (Bughyah al-Mustarsyidin bab shalat jum’at hal.78-79, al-Muhadzab, dan Mauhibah Dzi al-Fadhal).<span class="Apple-converted-space"> </span><br />
Wallaahu A'lamu Bis showaab</li>
</ul></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-70871841412782281922012-01-26T00:23:00.000-08:002012-01-26T00:23:15.232-08:00Pergertian Shalat Jumat<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> Sholat Jum'at adalah ibadah salat yang dikerjakan di hari jum'at dua rakaat secara berjamaah dan dilaksanakan setelah khutbah.<div class="content"> B. Hukum Sholat Jum'at<br />
Shalah Jum'at memiliki hukum wajib 'ain bagi laki-laki / pria dewasa beragama islam, merdeka dan menetap di dalam negeri atau tempat tertentu. Jadi bagi para wanita / perempuan, anak-anak, orang sakit dan budak, solat jumat tidaklah wajib hukumnya.<br />
Dalil Al-qur'an Surah Al Jum'ah ayat 9 :<br />
" Hai orang-orang yang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat pada hari jum'at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui."<br />
C. Syarat Sah Melaksanakan Solat Jumat<br />
1. Shalat jumat diadakan di tempat yang memang diperuntukkan untuk sholat jumat. Tidak perlu mengadakan pelaksanaan solat jum'at di tempat sementara seperti tanah kosong, ladang, kebun, dll.<br />
2. Minimal jumlah jamaah peserta salat jum'at adalah 40 orang.<br />
3. Shalat Jum'at dilaksanakan pada waktu shalat dhuhur / zuhur dan setelah dua khutbah dari khatib.<br />
D. Ketentuan Shalat Jumat<br />
Shalat jumat memiliki isi kegiatan sebagai berikut :<br />
1. Mengucapkan hamdalah.<br />
2. Mengucapkan shalawat Rasulullah SAW.<br />
3. Mengucapkan dua kalimat syahadat.<br />
4. Memberikan nasihat kepada para jamaah.<br />
5. Membaca ayat-ayat suci Al-quran.<br />
6. Membaca doa.<br />
E. Hikmah Solat Jum'at<br />
1. Simbol persatuan sesama Umat Islam dengan berkumpul bersama, beribadah bersama dengan barisan shaf yang rapat dan rapi.<br />
2. Untuk menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan antar sesama manusia. Semua sama antara yang miskin, kaya, tua, muda, pintar, bodoh, dan lain sebagainya.<br />
3. Menurut hadis, doa yang kita panjatkan kepada Allah SWT akan dikabulkan.<br />
4. Sebagai syiar Islam.<br />
F. Sunat-Sunat Shalat Jumat<br />
1. Mandi sebelum datang ke tempat pelaksanaan sholat jum at.<br />
2. Memakai pakaian yang baik (diutamakan putih) dan berhias dengan rapi seperti bersisir, mencukur kumis dan memotong kuku.<br />
3. Memakai pengaharum / pewangi (non alkohol).<br />
4. Menyegerakan datang ke tempat salat jumat.<br />
5. Memperbanyak doa dan salawat nabi.<br />
6. Membaca Alquran dan zikir sebelum khutbah jumat dimulai.<br />
Sumber : Buku Pelajaran Sekolah Agama Islam (mohon maaf kalau tidak ada dalil, kalau bisa bantu melengkapi/memperbaiki).<br />
</div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-81496749830969911772012-01-26T00:20:00.000-08:002012-01-26T00:20:20.285-08:00Sholat 5 Waktu itu Wajib Berjamaah di Masjid terutama bagi kaum Laki-Laki<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-D3Yj9Gi6UnQ/TyEMvuCyUmI/AAAAAAAAAHk/l3vvnEBXpI4/s1600/berjamaah.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-D3Yj9Gi6UnQ/TyEMvuCyUmI/AAAAAAAAAHk/l3vvnEBXpI4/s1600/berjamaah.jpeg" /></a></div>Anda laki-laki baligh sholat sendirian di rumah/kantor sendirian? Wah anda harus menelaah perintah baginda Nabi sebagai berikut :<br />
1. Al-Imam Al-Bukhariy telah meriwayatkan dari Malik bin Al-Huwairits: Saya mendatangi Nabi dalam suatu rombongan dari kaumku, maka kami tinggal bersamanya selama 20 hari, dan Nabi adalah seorang yang penyayang dan lemah lembut terhadap shahabatnya, maka ketika beliau melihat kerinduan kami kepada keluarga kami, beliau bersabda (yanga artinya): “Kembalilah kalian dan jadilah bersama mereka serta ajarilah mereka dan shalatlah kalian, apabila telah datang waktu shalat hendaklah salah seorang di antara kalian adzan dan hendaklah orang yang paling tua (berilmu tentang Al-Kitab & As-Sunnah dan paling banyak hafalan Al-Qur`annya) di antara kalian mengimami kalian.” (Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 628, 2/110 dan Muslim semakna dengannya no. 674, 1/465-466).<br />
<span id="more-705"></span><br />
2. Sesungguhnya Nabi yang mulia tidak memberikan keringanan kepada ‘Abdullah Ibnu Ummi Maktum untuk meninggalkan shalat berjama’ah dan melaksanakannya di rumah, padahal Ibnu Ummi Maktum mempunyai beberapa ‘udzur sebagai berikut:<br />
a. keadaannya yang buta,<br />
b. tidak adanya penuntun yang mengantarkannya ke masjid,<br />
c. jauhnya rumahnya dari masjid,<br />
d. adanya pohon kurma dan pohon-pohon lainnya yang menghalanginya antara rumahnya dan masjid,<br />
e. adanya binatang buas yang banyak di Madinah dan<br />
f. umurnya yang sudah tua serta tulang-tulangnya sudah rapuh.<br />
Al-Imam Muslim telah meriwayatkan dari Abu Hurairah ia berkata: Seorang laki-laki buta mendatangi Nabi lalu berkata: “Ya Rasulullah, sesungguhnya saya tidak mempunyai seorang penuntun yang mengantarkanku ke masjid”. Lalu ia meminta Rasulullah untuk memberi keringanan baginya untuk shalat di rumahnya maka Rasulullah memberikannya keringanan. Ketika Ibnu Ummi Maktum hendak kembali, Rasulullah memanggilnya lalu berkata: “Apakah Engkau mendengar panggilan (adzan) untuk shalat?” ia menjawab “benar”, maka Rasulullah bersabda: “Penuhilah panggilan tersebut.”<br />
Shalat berjama’ah adalah termasuk dari sunnah Rasulullah dan para shahabatnya. Rasulullah dan para shahabatnya selalu melaksanakannya, tidak pernah meninggalkannya kecuali jika ada ‘udzur yang syar’i. Bahkan ketika Rasulullah sakit pun beliau tetap melaksanakan shalat berjama’ah di masjid dan ketika sakitnya semakin parah beliau memerintahkan Abu Bakr untuk mengimami para shahabatnya. Para shahabat pun bahkan ada yang dipapah oleh dua orang (karena sakit) untuk melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.</div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-45967467142646232272012-01-26T00:16:00.000-08:002012-01-26T00:17:07.964-08:00Mengapa Kita Harus Shalat?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><table border="0" cellpadding="0" cellspacing="0"><tbody>
<tr><td class="cattitle"><br />
</td><td class="itemsubsub"><br />
</td></tr>
</tbody></table><div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-5X7Ifzzv38Q/TyEL0svgzTI/AAAAAAAAAHc/BtciZOTvrQ8/s1600/wanita+muslimah.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-5X7Ifzzv38Q/TyEL0svgzTI/AAAAAAAAAHc/BtciZOTvrQ8/s1600/wanita+muslimah.jpeg" /></a></div><div class="bodytext" id="item_body"><span class="insertedphoto"></span><span class="insertedphoto"></span><span style="color: red;"></span>Pertanyaan tersebut akan menjadi sebuah pertanyaan yang klise dan tak bermakna bagi mereka yang meyakini bahwa akal adalah satu-satunya instrumen untuk menemukan kebenaran dan kebathilan, bagi mereka yang meyakini bahwa agama itu adalah sama dan walaupun terjadi perbedaan hanyalah sekedar perbedaan ekspresi dan cara semata, dan bagi mereka yang terbiasa memperjual-belikan hukum-hukum Allah dengan uang dan peluang. Bagi mereka semua sholat adalah sebuah ritualitas ibadah yang hanya membuang-buang waktu dan membodohi diri.<span class="insertedphoto"></span><br />
DR Hasan Hanafi, salah satu pelopor Islam Kiri, menjadi nara sumber dalam sebuah seminar besar yang dihadiri oleh banyak masyarakat. Saat waktu sholat dhuhur tiba, dia masih semangat berceramah di depan orang-orang banyak sampai tiba waktu shalat Ashar. Seorang hadirin bertanya kepadanya: “Maaf, Bapak Doktor, kenapa anda tidak sholat? Dia menjawab: “Kalau saya sholat maka anda dan kawan anda yang rugi. Tapi kalau saya tidak sholat maka Allah pun tidak akan merasa rugi karena Dia Maha Kaya”. Akhirnya penanya tersebut terdiam. Begitulah dia membodohi dirinya dan orang-orang di sekitarnya.<br />
Tapi bagi mereka yang meyakini bahwa hidup adalah sebuah perintah dan perjanjian, maka shalat bukan sekedar ritualitas tapi menjadi sebuah kebutuhan dan kewajiban yang harus dijalaninya dalam kondisi apapun sebagaimana disebutkankan dalam Al-Quran bahwa tujuan hidup kita adalah semata-mata untuk beribadah pada-Nya: “.. dan tidaklah Aku menciptakan jin dan manusia kecuali untuk menyembah-Ku.” (QS Adz- Dzaariyat: 56) Imam Ali menegaskan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah: “bahwa Aku akan memerintahkan mereka untuk menyembah Ku dan memanggilnya untuk beribadah kepada Ku”.<br />
Sholat adalah ibadah yang harus dilakukan oleh seluruh anggota tubuh, baik ang<span class="insertedphoto"></span>gota material maupun non material, baik yang dilakukan oleh pikiran dan hati seperti niat, ketulusan, khusyu’, tunduk, perasaan senantiasa diawasi dan lainnya; baik yang dilakukan oleh lisan seperti membaca syahadat, tasbih, tahmid, takbir, alfatihah dan lainnya; dan baik yang dilakukan oleh anggota tubuh lainnya seperti berdiri, ruku, sujud, duduk dan lainnya. Artinya bahwa sholat menuntut semua anggota tubuh kita baik yang sifatnya material ataupun non material terlibat dalam irama sholat. Dan apabila salah satu dari anggota badan tubuh tersebut tidak terlibat maka sholatnyapun menjadi cacat. Hal itu yang diungkapakan rasulallah dengan istilah almuflis fissholat (orang yang bangkrut dalam sholat), yaitu orang yang pikirannnya melayang-layang ketika sholat sehingga ada fase-fase yang seharusnya konsentrasi penuh malah menjadi terbagi-bagi. Dalam kondisi seperti ini wajar bila target dari sholat tidak tercapai.<br />
Untuk mengukur sejauh mana sholat itu bisa memenuhi standar dan kriteria, maka h<span class="insertedphoto"></span>al tersebut bisa dilihat dari indikasi-indikasinya, hal itu diungkapkan dalam Al Quran: “dan lakukanlah sholat, sesungguhnya sholat itu bias mencegah kekejian dan kemungkaran” (QS Al-ankabut: 45). Dalam ayat lain disebutkan: “sesungguhnya manusia itu diciptakan dengan watak selalu berkeluh kesah, apabila dia ditimpa bencana maka dia ada dalam ketakutan dan apabila ia mendapatkan kebaikan maka dia lupa diri kecuali orang-orang yang suka sholat, yaitu orang-orang yang selalu menjaga sholatnya” (QS Al-Maarij: 19-23). Dan dari Abdullah bin Amru bin Ash ra: suatu ketika Rasulallah saw menyebutkan kemudian beliau bersabda kepadanya: “barang siapa yang selalu melaksanakan sholat, maka dia akan mendapatkan cahaya, burhan (bukti yang kuat) dan keselamatan dan barang siapa yang tidak melaksanakan sholat maka dia tidak akan mendapatkan cahaya, burhan dan keselamatan dan dia akan hidup pada hari kiamat bersama Qorun, Firaun dan Ubay bin Kaab.”<br />
Sesungguhnya Allah tidak sematamata memerintahkan sholat kecuali untuk kebaika<span class="insertedphoto"></span>n umatnya bahkan sholat itu sendiri menjadi pelipur lara dan penghubung diri dengan sang penciptanya. Hal itu diungkapkan dalam Al Quran: {wahai orang-orang yang beriman, mintalah bantuan - untuk memudahkan urusanmudengan kesabaran dan sholat} QS Al Baqoroh: 153, kemudian dipertegas lagi dalam ayat 45-46: {dan mintalah tolong dengan kesabaran dan sholat, karena sesungguhnya keduanya sangat besar bagi mereka yang khusyu dalam melaksanakan sholatnya, bagi mereka yang yakin akan bertemu Allah dan bagi mereka –yang yakin– bahwa mereka akan kembali kepada- Nya}. Dan hal itu dipertegas oleh rasulallah saw: “sesungguhnya aku mendapatkan ketenanganku dalam sholatku”. Hal-hal ini kemudian memberikan ilham bagi para sufi untuk menyimpulkan: “barang siapa yang ingin berbicara dengan Allah maka bacalah Al Quran dan barang siapa yang ingin diajak berbicara dengan Allah maka laksanakanlah sholat.<br />
Di samping itu, sholat pun mengajarkan kepada kita hal-hal esensial bagi sebuah k<span class="insertedphoto"></span>ehidupan yang dinamis, antara lain:<br />
- Kedisiplinan. Hal itu bisa dilihat dari waktu-waktu yang telah ditentukan dan larangan untuk keluar dari waktu yang sudah ditentukan tersebut: {sesungguhnya sholat itu bagi orangorang beriman adalah kewajiban yang telah ditentukan} An Nisa: 103.<br />
- Teratur. Hal itu nampak pada aturan sholat yang harus dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam. Semua tata cara itu harus berurutan dan dilakukan secara teratur dan tidak boleh dilakukan dengan acak. Pola yang mengajarkan kita untuk hidup teratur, terarah dan ter-manage.<br />
- Kebersihan. Hal itu nampak dalam syarat-syaratnya, di mana untuk mendapatkan sholat syah harus dimulai dengan membersihkan diri seperti dengan wudhu/mandi membersihkan pakaian, membersihkan tempat sholat dan lainnya. Pola hidup yang bersih menjamin hidup sehat dan dinamis.<span class="insertedphoto"></span><br />
- Olah badan. Hal itu nampak dalam gerakan-gerakan sholat yang menyentuh semua organ tubuh, dari mulai kepala sampai kaki sehingga menurut sebuah penelitian barang siapa yang menjalankan sholat dengan baik dan teratur maka dia tidak akan kena penyakit apa pun karena sholat sudah mengatur pergerakan tubuh agar berjalan normal.<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: left;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-WwebbUjcc-k/TyELxN4LA7I/AAAAAAAAAHU/gg6vzVAmfsU/s1600/index.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-WwebbUjcc-k/TyELxN4LA7I/AAAAAAAAAHU/gg6vzVAmfsU/s1600/index.jpeg" /></a></div>- Penghormatan. Hal itu nampak pada fase-fase penghormatan dari mulai posisi berdiri sampai posisi yang terendah dimana kondisi berada sebagai hamba yang tak berdaya dengan menundukkan kepala ke tanah.<span class="insertedphoto"></span><br />
- Bersosial. Hal itu nampak ketika sholat jumat atau sholat Ied dilaksanak<span class="insertedphoto"></span>a<span class="insertedphoto"></span>n a<span class="insertedphoto"></span>t<span class="insertedphoto"></span>au sholat fardu dilaksanakan di masjid dan secara berjamaah. Kebersamaan yang akan melahirkan jiwa sosial yang tinggi.<br />
- Dan hal-hal positif lainnya.<br />
Semua faktor positif ini tidak akan dicapai dan diraih bila kondisi dan cara sholat kita tidak sesuai dengan apa yang telah diajarkan oleh Rasulallah. Sholat adalah sesuatu perintah yang harus sesuai dengan tujuannya: sabda rasulallah saw: “Sholatlah sebagaimana aku melaksanakan sholat.”<br />
Sholat dengan urgensitasnya yang sangat vital dan penting bagi dinamika kehidupan umat islam telah terabaikan bahkan sebagian menganggapnya hanya buang-buang waktu sehingga wajar bila umat islam yang semestinya mempunyai naluri ethos kerja yang tinggi, mentalitas yang kuat dan karya yang padat tidak tercapai. Hal itu tidak lain karena kita telah meninggalkan pondasi utama dalam kehidupan kita, yaitu sholat. <br />
Fenomena tersebut sangat nampak dalam kehidupan masyarakat di Timur Tengah sebut saja Mesir. Mereka terbiasa untuk melaksanakan sholat subuh pada waktu duha bahkan menjama’ sholat lima waktu dalam satu waktu, fenomena kemalasan yang sangat nampak dalam kehidupan sehari-harinya. Maka wajar bila masyarakat Mesir masih berkutat dengan kemisikinannya. Dan tak jauh berbeda dengan masyarakat kita, mereka menjadi terbiasa meninggalkan sholat karena mereka dikejar setoran atau bentrok dengan jam kerja bahkan di beberapa instansi atau pabrik-pabrik menjalankan sholat dilarang karena akan menghambat produksi dan apabila mereka melaksanakannya maka akan mendapatkan sanksi yang bisa berujung pada pemecatan.<br />
Sungguh ironis, sebuah mayoritas masyarakat dikendalikan oleh tekanan minoritas. Maka wajar bila seorang petinggi Israel berkata: “Orang-orang Arab (Muslim) tidak mungkin mengalahkan orang-orang Israel kecuali apabila jumlah orang yang sholat pada waktu shubuh sama dengan jumlah orang yang shalat pada waktu jum'atan”, bisakah? Wallahu a’lam bishawab. ***</div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-79023930010835933332012-01-26T00:12:00.000-08:002012-01-26T00:12:15.233-08:00MENGAPA KITA HARUS MEMBACA AL-QUR’AN ?<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"> <br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-VPzeg8QWOzg/TyEK0dnoV0I/AAAAAAAAAHE/DHsvRQjJ3lQ/s1600/al-qur%2527an.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://2.bp.blogspot.com/-VPzeg8QWOzg/TyEK0dnoV0I/AAAAAAAAAHE/DHsvRQjJ3lQ/s1600/al-qur%2527an.jpg" /></a></div><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-ResIpqeLvms/TyEK1qf0X9I/AAAAAAAAAHM/U5kA78wHkCk/s1600/al-quran-2.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="http://3.bp.blogspot.com/-ResIpqeLvms/TyEK1qf0X9I/AAAAAAAAAHM/U5kA78wHkCk/s320/al-quran-2.jpg" width="239" /></a></div><div style="padding-left: 30px; text-align: justify;"><span style="color: #888888;"><span style="color: #888888;"></span></span></div><div style="text-align: center;">Assalamu’alaikum.Wr.Wb</div><div style="text-align: justify;">Apa kabar sahabat MQ ? Pastinya selalu luar biasa. Lama sudah kita tidak berinteraksi melalui media tulisan ini, Alhamdulillah setelah terbentuknya kepengurusan MQSU IT Telkom 2011/2012 kita dapat berjumpa kembali setelah sekian lama tidak bertemu dan saling berbagi ilimu. Untuk mengawali perjumpaan kita, kami ingin sedikit berbagi mengenai “Mengapa Kita Harus Membaca Alqur’an ?” karena di jaman yang serba moderen ini banyak saudara kita yang kurang mentadaburi Al-Qur’an.</div><div style="text-align: justify;">Al – Qur’an adalah kalam (perkataan) Allah yang diwahyukan kepada Nambi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril.membacanya merupakan ibadah yang agung dan sumber ketenangan yang hakiki. Semakin banyak kita membaca Al-Qur’an akan semakin haus hati kita.Tidak pernah menjemukkan dan menjenuhkan, kevuali bagi mereka yang hatinya lalai.<br />
Di dalam Al-Qur’an terdapat hidayah dan kabar gembira bagi orang yang bertakwa, serta sebagai penawar, obat dan rahmat bai kaum beriman. Barangsiapa yang menjadikan Al-Qur’an selalu didepannya niscaya Al-Qur’an membawanya menuju surga. Dan barang siapa menjadikan Al-Qur’an dibelakangnya,niscaya Al-Qur’an akan menyeretnya kedalam neraka.Al-Qur’an adalah sumber kemuliaan, kebahagiaan dan ketinggian martabat kaum muslimin di dunia dan akhirat. Allah SWT memuliakan kita dengan banyak pahala , berkah, dan keutamaan saat membacanya.Al-Qur’an adalah zikir paling utama dibandingkan zikir – zikir yang lainnya. Karena itu, seyogyanya setiap muslim selalu membaca dan menjaganya dalam setiap keadaan.</div><div style="text-align: justify;">Sahabat MQ yang luar biasa marilah kita bersama – sama saling mengingatkan dan memberi semangat kepada saudara – saudara muslim kita untuk selalu mengagungkan Al-Qur’an. Semoga bermanfaat ^_^</div><div style="text-align: center;">Wassalamu’alaikum.Wr.Wb</div></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-27018498108573612802012-01-26T00:10:00.000-08:002012-01-26T00:10:22.447-08:00SURAH AL-INSYIRAH<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><h2>“KEIARANGAN” </h2><div class="ar">بِِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ</div><i>Dengan Nama Allah, Maha Pengasih, Maha Penyayang.</i><br />
Surah ini berkaitan erat dengan surah sebelumnya, dan sebagian mufasir menganggapnya sebagai sambungan langsung dari <i>Surah al-Dhuha.</i> Bagaimana pun juga, surah ini ditujukan kepada Nabi dan diperluas kepada semua orang yang mengikuti jejak langkah Nabi.<br />
<div class="ar">أَلَمْ نَشْرَحْ لَكَ صَدْرَكَ</div>1. <i>Bukankah Kami telah melapangkan dadamu untukmu?</i><br />
<i>Syaraha</i> berarti 'membukakan, menyingkapkan, menjelaskan, menerangkan atau menampakkan,' dan 'melapangkan'. <i>Syaraha</i> juga berarti 'memotong'. Dalam dunia bedah, kata <i>tasyrih</i> berarti pemotongan.<br />
<i>Shadara</i> berarti 'kembali dari pengairan, melanjutkan, memancar, keluar', dan <i>shadr</i> adalah 'dada, payudara atau peti'. Jika seseorang mengatakan ia ingin 'mengambil sesuatu dari dadanya', maka sesuatu ini, tentu saja, bukan obyek fisik. Melainkan, sesuatu yang sudah ia kenakan sendiri pada dirinya, sehingga ia merasa terhimpit atau terbebani, seolah-olah ia tidak bisa lagi bernapas dengan bebas. Dengan melepaskan diri dari beban ini, dengan 'melapangkan' diri, maka yang jauh menjadi dekat dan yang sulit menjadi mudah.<br />
<i>Syarh</i> (uraian terperinci, penjelasan) yang utama adalah berupa pengetahuan, penyaksian langsung bahwa yang ada hanyalah Allah. Itulah <i>syarh</i> yang terakhir; tidak ada apa-apa di luar itu. Tidak ada kelegaan di luar penyaksian langsung.<br />
Meskipun ayat ini ditujukan kepada Nabi, namun ia berlaku kepada semua orang. Beban kebodohan digantikan dengan beban kenabian, tapi beban tersebut menjadi ringan karena berbagai rahasia alam semesta telah diungkapkan kepadanya.<br />
<div class="ar">وَوَضَعْنَا عَنكَ وِزْرَكَ</div>2. Dan mengangkat bebanmu dari (pundak)mu,<br />
<i>Wazara,</i> akar dari <i>wizr</i> (beban, muatan berat), adalah 'memikul atau menanggung (suatu beban)'. Dari kata tersebut muncul kata <i>wazir</i> artinya 'menteri, wakil, konselor', yakni, seseorang yang membantu penguasa atau raja untuk memikul beban negara. Maksud ayat ini adalah bahwa kita dibebaskan dari tanggung jawab apa pun selain daripada sebagai hamba Pencipta kita. Jika kita sungguh-sungguh memahami penghambaan, maka kita tidak lagi terbebani seperti sebelumnya tapi kita malah hanya melaksanakan tanggung jawab dan kewajiban kepada Allah, tanpa menambah beban lagi kepada diri kita.<br />
<div class="ar">الَّذِي أَنْقَضَ ظَهْرَكَ</div>3. Yang telah memberatkan unggungmu?<br />
Lagi-lagi ini merupakan penjelasan metaforis. Ada di antara kita yang nampaknya memikul beban berat, meskipun, sebenarnya, tidak ada beban yang bersifat permanen. Jika kita selalu ingat akan Allah (zikrullah), sadar bahwa pada suatu saat napas kita bisa berhenti, dan bahwa kita akan segera kembali menjadi debu, maka kita pun akan sadar bahwa yang dapat kita lakukan saat ini hanyalah menghamba dan berusaha berbuat sebaik-baiknya. Tidak ada yang harus kita lakukan selain dari itu. Secara tidak sengaja mungkin kita telah mengundang kesulitan di dunia ini, namun kesulitan dunia ini tetap akan datang dan menemukan kita. Jika kita tidak memperdulikan orang <i>fi sabilillah</i> (di jalan Allah), jika kita tidak membantu orang, melayani dan membimbing mereka, maka berbagai kesulitan akan menimpa kita.<br />
<div class="ar">وَرَفَعْنَا لَكَ ذِكْرَكَ</div>4. Dan meninggikan untukmu sebutan kamu?<br />
Ini berkenaan dengan zikir lahiriah Nabi. Kita tidak bisa melakukan zikir lahiriah yang lebih tinggi dari Nama Allah. Zikir batiniah Nabi merupakan kesadaran beliau yang tak henti-henti, berkesinambungan, dan tidak terputus terhadap Penciptanya. Zikir Nabi terhadap Penciptanya memiliki kedudukan paling tinggi karena di antara ciptaan Allah beliaulah yang paling dekat kepada-Nya.<br />
Ketika Nabi berzikir, zikimya diangkat lebih tinggi sehingga zikir Nabi berada di urutan paling tinggi; kehidupannya sendiri merupakan zikrullah.<br />
<div class="ar">فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا</div>5. <i>Karena sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan,</i><br />
<div class="ar">إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا</div>6. <i>Sesungguhnya bersama setiap kesulitan ada kemudahan.</i><br />
Dua ayat ini memberikan penjelasan khusus mengenai 'sang' kesulitan, yakni 'bersama kesulitan ada kemudahan', yang menunjukkan bahwa hanya ada satu kesulitan. Ini berarti bahwa pada setiap kesulitan ada dua kemudahan atau solusi. Solusi pertama adalah bahwa kesulitan akan berlalu: ia tidak bisa berlalu dengan sendirinya, tapi akhirnya ia akan berlalu karena lambat laun kita pergi darinya melalui kematian. Solusi kedua adalah bagi pencari sejati; solusinya terletak dalam pengetahuan tentang proses awal terjadinya kesulitan kemudian melihat kesempumaan di dalamnya.<br />
Umpamanya, seseorang bisa saja melakukan kesalahan dengan memasuki areal proyek pembangunan yang berbahaya sehingga kepalanya tertimpa sesuatu. Ia mungkin saja tidak menyadari berbagai faktor yang terkait dengan kecelakaannya, apakah orang lain bermaksud mencelakakannya atau tidak, tapi yang jelas ia akan mengalami musibah itu. Begitu ia mengetahui bagaimana musibah itu terjadi, betapa sempurna kejadiannya! Kepalanya akan terluka, tapi itu pun akan sembuh: itu adalah kemudahan lain. Bersamaan dengan sulitnya merasakan pemisahan muncul pertolongan untuk mengetahui bahwa kita berhubungan.<br />
<div class="ar">فَإِذَا فَرَغْتَ فَانصَبْ</div>7. Maka jika engkau sudah bebas, tetaplah tabah bekerja keras!<br />
Makna <i>syari’</i> (lahiriah) dari ayat ini adalah bahwa begitu kita selesai berurusan dengan dunia dan dengan segala tanggung jawab kita di dalamnya, hendaknya kita bersiap-siap untuk mencari pengetahuan langsung tentang Realitas Ilahi. Menurut penafsiran golongan <i>ahl al-Bayt </i>tentang ayat ini, bila kita selesai menunaikan salat-salat formal kita, maka hendaknya kita melanjutkan ke tahap berikutnya, yakni begadang sepanjang malam melaksanakan salat lagi, zikir dan belajar. Bila kita sudah menyelesaikan segala kewajiban kita terhadap penciptaan dan terhadap Pencipta kita, maka hendaknya kita berbuat lebih, dan mencurahkan diri kita sepenuhnya. Perjuangan dan upaya batin ini adalah makna harfiah dari kata <i>jihad, </i>yang hanya dalam peristiwa tertentu saja menjadi 'perang suci'.<br />
<div class="ar">وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ</div>8. Dan jadikanlah Tuhanmu sebagai tujuan [kerinduan] engkau semata!<br />
Ketika kita mempraktikkan hasrat keingintahuan kita, bila kita menginginkan pengetahuan, maka kita akan menjadi pengetahuan, persis sebagaimana kita mempraktikkan kemarahan, maka kita pun akan menjadi kemarahan. Begitu kita meletakkan dasar-dasar yang perlu untuk menunaikan segala kewajiban kita, maka kita pun sah untuk menjadikan Allah sebagai satu-satunya tujuan kita. Bagaimana pun, menunaikan kewajiban kita terlebih dahulu adalah penting, karena, kalau tidak kita akan melaksanakan keinginan untuk melarikan diri.[]</div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-49178991593302926012012-01-26T00:06:00.001-08:002012-01-26T00:06:50.599-08:00At-Tiin (At-Tin)<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="font-size: x-small;"> Artinya : <span style="font-size: small;"><b>Buah Tin</b> <i>(The Fruit of Fig)</i></span><br />
<span style="font-size: x-small;">Surat ke <b>95 = 8</b> Ayat (diwahyukan di <b>Mekah</b>)</span><br />
</span> <br />
<table bgcolor="white" border="0" cellpadding="0" wrap=""><tbody>
<tr><td class="z32" style="padding-right: 10px;"> <br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_1.png" /></div><div class="quran2"><i>wattiini wazzaytuun</i></div><div class="quran3">[95:1] Demi (buah) Tin dan (buah) Zaitun,</div><div class="quran6"><i>[95:1] I swear by the fig and the olive,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_2.png" /></div><div class="quran2"><i>wathuuri siiniin</i></div><div class="quran3">[95:2] dan demi bukit Sinai,</div><div class="quran6"><i>[95:2] And mount Sinai,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_3.png" /></div><div class="quran2"><i>wahaadzaa lbaladi l-amiin</i></div><div class="quran3">[95:3] dan demi kota (Mekkah) ini yang aman,</div><div class="quran6"><i>[95:3] And this city made secure,</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_4.png" /></div><div class="quran2"><i>laqad khalaqnaa l-insaana fii ahsani taqwiim</i></div><div class="quran3">[95:4] sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya .</div><div class="quran6"><i>[95:4] Certainly We created man in the best make.</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_5.png" /></div><div class="quran2"><i>tsumma radadnaahu asfala saafiliin</i></div><div class="quran3">[95:5] Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka),</div><div class="quran6"><i>[95:5] Then We render him the lowest of the low.</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_6.png" /></div><div class="quran2"><i>illaalladziina aamanuu wa'amiluu shshaalihaati falahum ajrun ghayru mamnuun</i></div><div class="quran3">[95:6] kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh; maka bagi mereka pahala yang tiada putus-putusnya.</div><div class="quran6"><i>[95:6] Except those who believe and do good, so they shall have a reward never to be cut off.</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_7.png" /></div><div class="quran2"><i>famaa yukadzdzibuka ba'du biddiin</i></div><div class="quran3">[95:7] Maka apakah yang menyebabkan kamu mendustakan (hari) pembalasan sesudah (adanya keterangan-keterangan) itu?</div><div class="quran6"><i>[95:7] Then who can give you the lie after (this) about the judgment?</i></div><br />
<div class="quran4"><img src="http://bahagia.us/_latin/95/95_8.png" /></div><div class="quran2"><i>alaysallaahu bi-ahkami lhaakimiin</i></div><div class="quran3">[95:8] Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?</div><div class="quran6"><i>[95:8] Is not Allah the best of the Judges?</i></div></td></tr>
</tbody></table><br />
<table align="center" cellpadding="1"><tbody>
<tr align="center"> <td class="d3b1"><span style="color: black; font-size: x-small;">Halaman ke -» </span> <b> 1 </b> </td></tr>
<tr align="center"><td><div class="d4b" style="margin-top: 5px;"> Ada <b><span style="font-size: small;">8 </span></b> Ayat pada Surat <b>At-Tiin (At-Tin)</b> </div></td></tr>
</tbody></table></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-5835299928736231398.post-39126415324025849682012-01-25T23:59:00.001-08:002012-01-25T23:59:35.372-08:00Iman Kepada Malaikat, Menuju Umat Terbaik<div dir="ltr" style="text-align: left;" trbidi="on"><span style="font-family: Flyer-BlackCondensed,Bookman Old Style; font-size: small;">Rukun</span> akidah yang kedua setelah iman kepada Allah, adalah iman kepada adanya malaikat. Iman kepada malaikat lebih didahulukan daripada iman kepada nabi dan rasul, hal ini dikaitkan dengan salah satu fungsi utama malaikat, yaitu sebagai penyampai wahyu Allah kepada nabi-Nya. <span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"> <div align="JUSTIFY">Salah satu dalil untuk mengetahui keberadaan malaikat adalah melalui berita yang mutawatir (akurat), dan satu-satunya berita yang paling akurat adalah berita yang dibawa Nabi Muhammad SAW, yaitu Al Qur’an. Dalam Al Qur’an masalah malaikat disebutkan lebih dari 75 kali, tersebar dalam 33 surat .</div></span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;">Iman kepada malaikat merupakan bagian dari akidah. Apabila hal itu hilang, gugurlah keIslaman seseorang.</span></div><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b> </b></span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b>"… Barangsiapa yang kafir kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, dan hari kemudian, maka sesungguhnya orang itu telah sesat sejauh-jauhnya." (An Nisaa’ : 136)</b></span></div><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"> <div align="JUSTIFY">Untuk mengenal malaikat, maka kita perlu mengenal sifat-sifatnya, yang dapat kita ketahui melalui Al Qur’an. Sifat-sifat malaikat tersebut antara lain :</div></span><ol><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b> </b>
<li><b>Malaikat diciptakan dari cahaya.</b></li>
<b> </b></span><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">"Para malaikat diciptakan Allah dari cahaya, dan diciptakan-Nya jin dari api, sedangkan Adam diciptakan dari apa yang dijelaskan pada kalian." (HR. Muslim dari Aisyah r.a.)</div><div align="JUSTIFY">Karena malaikat diciptakan dari cahaya, maka mereka tentu mewarisi sifat cahaya, sebagaimana manusia mewarisi sifat tanah. Para malaikat tidak bisa kita lihat, dan mampu bergerak secepat cahaya. </div></span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b> </b>
<li><b>Malaikat mempunyai kemampuan yang luar biasa dengan ijin-Nya.</b></li>
<b> </b></span><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">Diantara kemampuan malaikat, mereka bisa berubah wujud, bahkan mampu mengangkat singgasana (‘arsy) Allah. </div></span><b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><div align="JUSTIFY">"…Dan, pada hari itu delapan malaikat menjunjung ‘Arsy Tuhanmu di atas (kepala) mereka." (Al Haqqah : 16)</div></span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
<li>Para malaikat diciptakan sebelum penciptaan manusia. </li>
</span></b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">Hal ini nampak dengan jelas tersirat pada surat Al Baqarah 30;</div></span><b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><div align="JUSTIFY">"Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: ‘Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi’. Mereka berkata: ‘Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpankan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?’ Tuhan berfirman: ‘Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." </div></span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
<li>Malaikat selalu patuh dan taat kepada Allah. </li>
</span></b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">Mereka senantiasa bertaqarrub kepada Allah dan sangat takut kepada-Nya. </div></span><b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><div align="JUSTIFY">"Sesungguhnya malaikat-malaikat yang ada di sisi Tuhanmu tidaklah merasa enggan menyembah Allah daan mereka mentasbihkan-Nya dan hanya kepada-Nyalah mereka bersujud." [Al A’raf : 206]</div></span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
<li>Malaikat dijadikan Allah sebagai penyampai wahyu kepada siapa yang dikehendaki-Nya.</li>
</span></b><div align="JUSTIFY"><b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;">"Dia menurunkan para malaikat dengan membawa wahyu dengan perintahNya, kepada siapa yang Dia kehendaki di antara hamba-hambaNya; ‘Peringatkanlah olehmu sekalian bahwasanya tidaak ada Tuhan yang hak melainkan Aku, maka hendaklah kamu bertakwa kepada-Ku’."(An Nahl : 2)</span></b><span style="font-family: Arial Narrow; font-size: small;"> </span></div><span style="font-family: Arial Narrow; font-size: small;"> </span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"><b> </b>
<li><b>Diantara para malakiat ada yang bertugas menyertai manusia.</b></li>
<b> </b></span><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">Salah satu tugas malaikat tersebut adalah mencatat perbuatan orang-orang mukallaf, tanpa lalai sedikit pun. </div></span><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b><div align="JUSTIFY">"(Yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lainnya duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapan pun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir." [QS. Qaaf: 17-18]</div></b></span><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">Selain itu ada pula malaikat yang menjaga kita dari bencana atau dampak negatif.</div></span><b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><div align="JUSTIFY">"Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah…"[Ar-Ra’d : 11]</div></span><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;">
<li>Jumlah malaikat sangatlah banyak, tiada yang mengetahui kecuali Dia.</li>
</span></b></ol><b><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> </span></b><blockquote><b><span style="font-family: Arial; font-size: x-small;"> </span><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><div align="JUSTIFY">" …Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri …" [Al Muddatstsir : 31]</div></span></b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"><div align="JUSTIFY">Bahkan dalam sebuah hadits shahih, dikisahkan Rasulullah bersabda : "Bisinglajh (suasana) di langit, dan memang sudah semestinya demikian, Tidaklah ada tempat pijakan telapak kaki kecuali terdapat padanya malaikat bersujud atau beruku’." (HR, Ahmad, Tirmidzi, Ibnu Majah, Ath Thabari, dsb.) </div></span></blockquote><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"> <div align="JUSTIFY">Setelah mengetahui sifat-sifat malaikat melalui berita yang sangat akurat tersebut (Al Qur’an dan Hadits), maka sebagai mukallaf, di pundak kita terdapat beban, konsekuensi dari pengimanan kita tersebut.</div><div align="JUSTIFY">Melalui kebijaksanaan-Nya, Allah mengutus Rasul dari kalangan malaikat untuk menyampaikan wahyu kepada nabi, rasul dan orang-orang yang dikehendaki-Nya. Hikmah tersebut antara lain bahwa tidak setiap orang (terutama yang bukan dari golongan nabi dan rasul) mempunyai kekuatan untuk berhadapan langsung dengan Allah. Untuk bertatap muka dengan Allah, diperlukan kekuatan fisik dan mental yang sangat besar. Tidak semua rasul pernah bertemu dengan-Nya. Bahkan dalam sebuah kisah dikatakan, sebuah gunung hancur menjadi debu ketika Allah menampakkan wujud-Nya. Jadi sebagai hamba yang harus mengikuti perintah Allah, suatu kewajiban bagi kita untuk selalu bersyukur atas kebijaksanaan-Nya dalam penyampaian wahyu. </div><div align="JUSTIFY">Hikmah lainnya adalah, kita sebagai khalifah sekaligus <i>abdullah</i> harus introspeksi, seberapa besar ketaatan dan kapatuhan kta kepad Allah, jika dibandingkan malaikat. Memang kita ketahui bahwa ketaatan malaikat sangatlah tinggi. Tapi ketaatan malaikat bersifat tetap, sedangkan ketakwaan dan keimanan manusia adalah dinamis. Mungkin suatu waktu kepatuhan kita rendah, tapi di lain waktu menjadi sangat tinggi, bahkan lebih tinggi daripada para malaikat. Hal inilah yang harus kits capai. Memang bukan hal yang mudah, tapi bukan sesuatu yang ‘impossible’.</div></span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;">Salah satu caranya adalah kita harus sadar bahwa amal kita selalu diawasi Allah, baik secara langsung maupun melalui malaikat-Nya. Tidak ada sepermikrodetik pun yang lepas dari pengawasannya. </span></div><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b> </b></span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b>"…Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dialah yang Maha Mendengar dan Maha Melihat." [Asy Syuura : 11]</b></span></div><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"> <div align="JUSTIFY">Oleh karena itu, kita harus mulai mengurangi perbuatan-perbuatan ynag tidak sesuai dengan perintah-Nya dan memperbanyak amsl baik kita, dengan selalu diniatkan untuk mengharap ridha-Nya.</div></span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;">Selain tiga hal tersebut, telah kita ketahui bahwa ada malaikat yang selalu menjaga kita dalam kebaikan. Untuk itu, kita harus mulai menghilangkan rasa takut di hati kita, terutama dalam mendakwahkan kalimat-kalimat Allah. Sebagai generasi muda, kewajiban kitalah untuk menolng agama Allah.</span></div><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b> </b></span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"><b>"Hai orang-orang beriman, jika kamu menolong (agama) Allah, niscaya Dia akan menolongmu dan meneguhkan kedudukanmu." [Muhammad : 7]</b></span></div><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;"> </span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: small;">Menolong agama Allah berati mendakwahkan Islam. Tidak hanya kepada yang belum tahu, tapi juga yang sudah tahu. Amar ma’ruf nahi munkar adalah kewajiban setiap muslim. Sebagai penutup, saya sampaikan ayat yang menjadi pedoman sekaligus tujuan bagi kita semua. </span></div><b><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;"> </span><div align="JUSTIFY"><span style="font-family: Abadi MT Condensed Light; font-size: x-small;">"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah..." [Ali Imran : 110]</span></div></b></div>amirul roziehttp://www.blogger.com/profile/12790534546130326149noreply@blogger.com0